Video Viral Waria Jadi Penceramah di Kendal Bikin Gaduh Jagat Maya

Avatar photo
Video Viral Waria Jadi Penceramah

Obrolan.ID – Jagat maya kembali dibuat gaduh dengan kemunculan video viral waria jadi penceramah dalam sebuah acara keagamaan di Kendal, Jawa Tengah.

Sosok yang muncul dalam video tersebut diketahui bernama Nyai Shuniyya Ruhama Habiballah, yang tampil mengenakan busana muslimah serba putih dan berjilbab, sambil menyampaikan ceramah layaknya seorang ustazah.

Penampilan Shuniyya dalam video itu langsung memicu kontroversi di tengah masyarakat. Bukan hanya karena ceramahnya yang dianggap unik, tetapi juga karena identitasnya sebagai seorang waria yang sebelumnya sudah dikenal sebagai pendiri sebuah paguyuban waria di wilayah Kendal.

Video yang pertama kali diunggah oleh akun Instagram @medsos_rame pada Kamis, 29 Mei 2025 itu memperlihatkan Shuniyya memberikan tausiyah kepada sekelompok ibu-ibu.

Dalam ceramahnya, ia sempat menyampaikan tips spiritual untuk para istri yang kesal terhadap suami mereka, salah satunya dengan membuatkan minuman sambil membacakan Asmaul Husna.

Tak hanya memberi nasihat, video viral waria jadi penceramah itu juga memperlihatkan Shuniyya menyisipkan candaan khas dalam gaya bicaranya, mirip dengan para dai kondang.

Hal tersebut membuatnya makin menarik perhatian publik yang menonton, baik dari kalangan pendukung maupun pengkritik.

Namun, kontroversi bermunculan tak terbendung. Komentar-komentar di media sosial membanjiri akun Instagram @shuniyya_ruhama, meskipun akun tersebut diketahui sudah tidak aktif sejak 2023.

Unggahan terakhirnya diserbu lebih dari 500 komentar dari netizen, sebagian besar di antaranya bernada tajam.

“Kalau berilmu ya jadi ustaz, bukan ustazah, ente kan laki-laki,” tulis salah satu komentar.

“Astaghfirullah, ini benar-benar zaman akhir,” ungkap warganet lainnya.

Namun ada pula komentar yang lebih bijak, “Semoga kembali ke jalan yang benar. Niat ceramahnya bagus, tapi caranya masih banyak yang harus diperbaiki.”

Fakta bahwa Shuniyya adalah seorang waria juga terungkap dalam bukunya yang terbit pada Mei 2005 berjudul “Jangan Lepas Jilbabku! Catatan Harian Seorang Waria”, diterbitkan oleh Galang Press.

Dalam buku itu, ia secara terbuka mengisahkan perjalanannya sebagai seorang transeksual yang merasakan konflik antara fisik dan identitas jiwanya.

Shuniyya adalah warga asli Weleri, Kendal. Ia merupakan lulusan Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan berhasil menyelesaikan studi dengan predikat cumlaude, meraih IPK 3,56.

Skripsinya pun membahas tentang keanekaragaman ekspresi busana waria, tema yang mencerminkan perjuangan identitasnya.

Selain aktif dalam bidang keagamaan dan sosial, Shuniyya juga dikenal sebagai pengrajin batik. Ia menggunakan teknik canting elektrik dan hasil karyanya telah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Afrika, dan Republik Ceko.

Dari akun Instagram yang masih dapat diakses, terlihat bahwa ia juga merupakan simpatisan Nahdlatul Ulama (NU) dan pernah menjadi Koordinator Gusdurian Kendal.

Video viral waria jadi penceramah itu pun memunculkan perdebatan lebih luas tentang batasan peran dalam kegiatan keagamaan serta penerimaan masyarakat terhadap kelompok marginal, khususnya komunitas waria.

Meskipun banyak yang mengecam, tak sedikit pula yang mengapresiasi keberanian Shuniyya dalam menyampaikan pesan moral dan keagamaan.

Bahkan, beberapa warganet menyatakan bahwa yang terpenting bukan siapa yang menyampaikan ceramah, melainkan isi dan niat dari pesan itu sendiri.

Namun, video viral waria jadi penceramah ini tetap menjadi fenomena yang menyoroti dinamika antara tradisi, agama, dan keberagaman identitas di Indonesia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.