Wisuda SMK CBM Purwokerto Bikin Heboh Gegara Kalung Kehormatan Guru Besar

favicon
Wisuda SMK CBM Purwokerto

Obrolan.ID – Sebuah video prosesi kelulusan siswa dari SMK CBM Purwokerto (Citra Bangsa Mandiri), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memicu kontroversi di kalangan masyarakat dan warganet.

Acara yang semula diniatkan sebagai perpisahan ini justru menyita perhatian publik karena dinilai terlalu mewah dan dianggap menyerupai wisuda perguruan tinggi.

Video yang viral pertama kali diunggah oleh akun Instagram @dosen.skripsi, menampilkan siswa mengenakan toga lengkap layaknya mahasiswa yang lulus dari universitas.

Bahkan, terdapat adegan simbolik pemindahan tali toga, serta para guru dan kepala sekolah mengenakan jubah resmi dan kalung kehormatan guru besar, yang secara umum identik dengan lingkungan akademik tingkat tinggi.

Hingga Minggu (11/5/2025) pukul 11.51 WIB, video tersebut telah memperoleh 17.300 likes, lebih dari 5.200 komentar, dan dibagikan sebanyak 3.875 kali.

Sebagian besar komentar berisi kritik dan penolakan terhadap bentuk perayaan kelulusan yang dianggap berlebihan untuk jenjang SMK.

Menanggapi hal ini, Dwi Sucipto selaku Kepala Seksi SMA dan SLB dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Tengah menegaskan bahwa aturan larangan pungutan biaya untuk acara kelulusan hanya berlaku di sekolah negeri.

“Larangan tersebut berlaku bagi satuan pendidikan negeri dari tingkat SD hingga SMK. Sekolah swasta seperti SMK CBM Purwokerto dikelola oleh yayasan, dan mereka memiliki kebijakan internal masing-masing,” ujar Dwi saat dikonfirmasi media, Minggu (11/5/2025).

Meskipun demikian, Dwi menambahkan bahwa aduan dari masyarakat tetap dapat ditindaklanjuti jika ditemukan bukti adanya pungutan yang memberatkan siswa. Jika terbukti melanggar, sekolah swasta pun bisa diminta mengembalikan dana tersebut.

“Yayasan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan sekolah swasta, tapi aduan tetap bisa kami proses sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.

Selain di Instagram, perbincangan soal acara kelulusan SMK CBM Purwokerto juga ramai di TikTok.

Salah satu video yang diunggah akun @smkcbmofficial01 memperlihatkan jalannya prosesi kelulusan dengan panggung besar, tata cahaya dramatis, dekorasi meriah, dan siswa-siswi yang berbaris rapi mengenakan toga.

Tak hanya penampilan siswa, beberapa guru dan kepala sekolah tampak mengenakan atribut resmi lengkap yang biasanya hanya dipakai oleh pejabat akademik setingkat profesor, seperti kalung kehormatan guru besar.

Hal ini memicu reaksi keras dari warganet yang menilai hal tersebut sebagai bentuk penyalahgunaan simbol akademik.

“Ini bukan perkuliahan, tapi pakai segala macam atribut akademik, sampai ada pemindahan tali toga. Keterlaluan,” tulis seorang pengguna TikTok.

Beberapa akun lain juga mempertanyakan apakah para pendidik di SMK CBM Purwokerto memahami arti simbol-simbol akademik tersebut. “Kalau cuma buat gaya, berarti kita gagal memahami makna pendidikan itu sendiri,” tulis akun @missq***.

Sementara itu, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait viralnya acara tersebut.

Namun, diskusi di media sosial terus meluas, sebagian mempertanyakan etika penyelenggaraan acara, dan sebagian lain menyoroti kemungkinan adanya pungutan biaya dari siswa.

Terlepas dari niat baik untuk memberi kenangan bagi siswa yang lulus, acara kelulusan SMK CBM Purwokerto ini telah menimbulkan perdebatan luas tentang batas wajar pelaksanaan seremoni pendidikan di jenjang menengah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.