Obrolan – Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor keluar dari mobil dan berjalan di area satwa menjadi viral di media sosial. Video tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengunjung dan pengelola taman safari. Namun, TSI memberikan klarifikasi terkait kejadian ini dan mengungkapkan langkah yang diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Klarifikasi Pihak Taman Safari Bogor
Marketing Communication Manager Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Danang Wibowo, mengungkapkan bahwa video viral tersebut menunjukkan pengunjung yang keluar dari kendaraan dan berjalan di area satwa. Namun, ia menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di area berbahaya seperti tempat singa atau hewan karnivora lainnya.
“Video viral tersebut seolah-olah menunjukkan pengunjung turun di area singa atau karnivora. Namun kenyataannya, kejadian itu terjadi di area flamingo, yang jaraknya masih sangat jauh dari lokasi singa, sekitar 2 kilometer,” kata Danang Wibowo dalam penjelasannya pada Rabu, 19 Februari 2025.
Menurut Danang, pengunjung yang berada dalam video tersebut turun di area flamingo, yang meskipun bukan tempat hewan karnivora, tetap termasuk dalam kawasan yang dilarang bagi pengunjung untuk keluar dari kendaraan. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan pengunjung serta menjaga ketertiban di dalam taman safari.
Tindakan terhadap Pengunjung yang Melanggar Aturan
Danang juga menyebutkan bahwa pihak TSI telah melakukan komunikasi dengan pengunggah video tersebut dan mengidentifikasi pengunjung yang terlibat. Ternyata, mereka merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat. Sebagai bentuk respons terhadap pelanggaran aturan, TSI mengambil tindakan tegas dengan memasukkan pengunjung tersebut dalam daftar hitam, yang berarti mereka dilarang untuk mengunjungi TSI Bogor di masa depan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan tim legal pusat dan TSI, dan kami memutuskan untuk mem-blacklist pengunjung tersebut. Mereka tidak diperbolehkan untuk berkunjung lagi ke TSI Bogor,” ungkap Danang.
TSI menegaskan bahwa meskipun kejadian ini tidak terjadi di area yang berisiko tinggi, pihak taman safari tetap berkomitmen untuk memastikan peraturan keamanan diterapkan dengan ketat. Kejadian tersebut, menurut Danang, harus menjadi pelajaran penting bagi pengunjung dan pihak pengelola taman safari untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.
Upaya Edukasi untuk Pengunjung TSI
TSI juga berencana untuk meningkatkan edukasi kepada pengunjung mengenai aturan-aturan yang berlaku di taman safari. Hal ini bertujuan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. “Kami akan berupaya lebih maksimal dalam memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai larangan turun dari kendaraan di area satwa. Pengunjung baru, khususnya, mungkin belum sepenuhnya memahami aturan yang ada di TSI,” tambah Danang.
Pihak TSI menyadari bahwa pengunjung yang datang ke taman safari setiap harinya merupakan orang-orang baru yang mungkin belum mengetahui tata tertib yang berlaku. Untuk itu, mereka berencana untuk memberikan informasi yang lebih jelas mengenai area yang boleh dan tidak boleh dimasuki pengunjung.
Kejadian di Taman Safari pada 15 Februari
Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, 15 Februari 2025, sekitar pukul 11.00 WIB. Tujuh orang yang terlibat dalam kejadian tersebut terdiri dari lima orang dewasa dan dua anak-anak. Mereka turun dari kendaraan dan berjalan-jalan di area flamingo, meskipun kawasan tersebut memang tidak berbahaya, namun tetap dilarang untuk pengunjung turun dari kendaraan.
Kemungkinan besar, tindakan pengunjung yang melanggar aturan tersebut dilakukan untuk berfoto dengan burung flamingo. Meskipun hewan tersebut bukan termasuk karnivora, pihak TSI tetap menegaskan bahwa semua area satwa di taman safari memiliki aturan ketat terkait interaksi antara pengunjung dan satwa. Pihak TSI juga menambahkan bahwa untuk interaksi dengan satwa, pengunjung dapat mengunjungi lokasi yang sudah disediakan, seperti di Baby Zoo.
Kesimpulan
Kejadian viral yang melibatkan pengunjung Taman Safari Indonesia yang keluar dari mobil menjadi peringatan bagi semua pihak, baik pengelola maupun pengunjung, untuk lebih berhati-hati dan mematuhi aturan yang ada demi keselamatan dan kenyamanan bersama. TSI berkomitmen untuk terus meningkatkan edukasi dan pengawasan kepada pengunjung agar aturan yang ada dapat dipatuhi demi menjaga kelestarian satwa dan keamanan pengunjung di taman safari.
Dengan penjelasan dan tindakan tegas yang diambil oleh pihak TSI, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang, dan pengunjung dapat menikmati pengalaman di Taman Safari dengan aman dan nyaman.
Sumber: detikcom