Video Devita Tengger Viral 1 Menit 50 Detik Beredar di TikTok, Ini Faktanya

favicon
Anggi Viral Gegara Video Durasi 2 Menit 47 Detik

Obrolan.ID – Video Devita Tengger viral 1 menit 50 detik beredar luas di media sosial TikTok. Fenomena ini menjadi perbincangan hangat warganet.

Video Devita Tengger viral 1 menit 50 detik adalah rekaman video sosok wanita mirip Devita Tengger sedang melakukan aksi membuat mata susah kedip.

Penasaran dengan video Devita Tengger viral 1 menit 50 detik yang gegerkan media sosial di TikTok? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Jagat media sosial, khususnya platform TikTok, tengah diramaikan oleh beredarnya sebuah video berdurasi 1 menit 50 detik yang memicu kehebohan.

Sosok yang dikaitkan dengan video tersebut dikenal dengan nama Devita Tengger, yang mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di berbagai kanal digital.

Banyak pengguna internet berlomba-lomba menelusuri keberadaan tautan video Devita Tengger 1 menit 50 detik yang disebut-sebut berkaitan dengan fenomena tren “0,5”, sebuah istilah yang sedang naik daun di TikTok.

Popularitas video ini melejit seiring dengan banyaknya unggahan di TikTok yang membahas tentang “video Devita Tengger 1 menit 50 detik.”

Meskipun belum diketahui siapa yang pertama kali menyebarkannya, nama Devita Tengger langsung masuk dalam jajaran topik terpopuler yang dicari oleh pengguna TikTok dan media sosial lainnya.

Warganet yang penasaran pun ramai-ramai mengetikkan kata kunci seperti “Devita Tengger 1.50 full video”, “link video viral Devita asli”, hingga “cuplikan Devita Tengger tren 0,5” di mesin pencarian.

Tujuannya tentu untuk mendapatkan akses terhadap video atau setidaknya mengetahui isi dari tayangan yang dimaksud.

Tren “0,5” sendiri merupakan istilah tidak resmi dari para pengguna TikTok untuk menyebut video-video dengan unsur misteri atau kontroversi yang tidak ditampilkan secara gamblang.

Konten dalam tren ini kerap kali dianggap “setengah terbuka”, baik dari segi informasi maupun tampilan visualnya, sehingga memancing rasa penasaran yang tinggi dari publik.

Video yang dikaitkan dengan nama Devita Tengger dinilai cocok dengan karakteristik tren ini—beredar secara tidak utuh, menyimpan teka-teki, dan menjadi bahan spekulasi banyak orang.

Tak sedikit yang menyebut video tersebut hanya menampilkan potongan samar, namun cukup untuk membuat publik bertanya-tanya.

Meski isi video belum sepenuhnya jelas, sejumlah komentar pengguna TikTok menyebut bahwa tayangan itu diduga mengandung unsur pribadi dan cukup sensitif. Beberapa akun menyinggung bahwa kontennya tidak layak disebarluaskan dan bisa memicu kontroversi lebih lanjut.

Salah satu akun TikTok bernama @sandaljepit sempat mengunggah komentar bernada sindiran, “Ngomong-ngomong soal Tengger. Ono cah sama seng lagi viral 1.15 menit. Ya ampun Mbak Devita gede tenan tekadmu.”

Unggahan ini semakin memperkuat kesan bahwa video tersebut menampilkan sesuatu yang dianggap berani dan mengejutkan.

Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi mengenai keaslian video maupun identitas pemeran di dalamnya.

Ada kemungkinan bahwa nama Devita Tengger hanyalah sebutan yang diciptakan oleh warganet tanpa ada bukti identitas yang valid.

Rasa penasaran yang tinggi membuat banyak orang mencari link video tersebut melalui berbagai saluran, mulai dari TikTok, Twitter, hingga Telegram.

Tak jarang ditemukan unggahan yang mengklaim menyediakan link, namun ternyata hanya berisi reaksi atau komentar tanpa memperlihatkan isi asli video.

Perlu dicatat bahwa menyebarluaskan atau mengakses konten pribadi tanpa izin melanggar hukum dan norma digital.

Oleh karena itu, pengguna internet diimbau untuk lebih bijak dalam berselancar di dunia maya, serta tidak mudah tergoda untuk menyebarkan atau menonton konten yang mengandung pelanggaran privasi.

Fenomena video Devita Tengger 1 menit 50 detik menjadi viral bukan semata-mata karena isi tayangannya, melainkan karena efek berantai dari tren “0,5” yang sedang menggila di TikTok.

Meskipun belum ditemukan sumber resmi yang benar-benar memuat video tersebut secara lengkap, keberadaannya tetap menjadi bahan perbincangan luas di kalangan warganet.

Penting untuk diingat, menyebarkan konten sensitif tanpa klarifikasi dapat menimbulkan konsekuensi hukum maupun sosial.

Bersikap kritis, cermat, dan bertanggung jawab adalah langkah terbaik dalam menghadapi tren semacam ini di era digital yang serba cepat dan penuh distraksi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.