Obrolan.id – Telkom University berkolaborasi dengan dua mitra industri untuk mengembangkan teknologi presentasi digital imersif berbasis Virtual Reality (VR).
Inovasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri, serta memperdalam pemahaman desain bagi mahasiswa dan profesional.
Pemimpin pengembangan teknologi ini, Akhmadi ST MDs, yang juga dosen Program Studi Desain Interior di Telkom University, mengungkapkan bahwa integrasi VR dalam proses pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan akademik.
Melalui pendekatan imersif, mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan desain dalam ruang simulasi digital yang lebih nyata dan dinamis.
“Teknologi VR ini memberikan cara baru bagi mahasiswa untuk memahami desain, di mana mereka bisa merasakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan terlibat langsung dalam proses simulasi,” ujar Akhmadi dalam keterangan pers, Senin (18/3).
Untuk memperluas dampak positif dari teknologi ini, Telkom University menggandeng dua mitra strategis, yaitu Konsultan Center Jaya Interior, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang desain dan konstruksi, serta siswa-siswa dari SMKN 6 Bandung yang merupakan bagian dari jurusan Desain Pemodelan Informasi Bangunan (DPIB).
“Kolaborasi ini kami sebut dengan istilah Triple Helix, yang menghubungkan akademisi, industri, dan tenaga kerja terampil dalam satu ekosistem inovatif,” jelas Akhmadi.
Konsep Triple Helix ini bertujuan untuk membekali siswa SMK dengan keterampilan teknologi yang sangat dibutuhkan di dunia industri.
Sebagai bagian dari program Telkom University ini, sepuluh siswa SMKN 6 Bandung akan menjalani pelatihan intensif untuk menjadi operator teknologi VR.
Harapannya, mereka dapat mengaplikasikan keterampilan ini untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja dengan kompetensi yang lebih tinggi.
Salah satu manfaat utama dari teknologi ini adalah kemampuannya untuk menyajikan desain secara interaktif, yang sebelumnya hanya dapat dilihat dalam bentuk cetakan atau animasi.
Dengan VR, pengguna dapat merasakan pengalaman langsung dalam menjelajahi desain tersebut dalam ruang virtual, yang tidak hanya mempercepat pemahaman klien terhadap proyek, tetapi juga mempercepat proses persetujuan desain.
“Inovasi ini juga memungkinkan konsultan desain dan kontraktor untuk menyajikan presentasi desain yang lebih menarik, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan persetujuan proyek dari klien,” tambah Akhmadi.
Program ini juga mencakup pengembangan kurikulum pelatihan berbasis keterampilan praktikum bagi siswa SMK. Kurikulum tersebut dirancang untuk memastikan bahwa lulusan SMK memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya di bidang digitalisasi presentasi desain.
Selain itu, Telkom University bersama mitra industri akan menciptakan ekosistem kerja yang mendukung kreativitas dan kolaborasi.
Dengan adanya lingkungan kerja yang kondusif, lulusan SMK diharapkan dapat lebih mudah beradaptasi dengan dunia industri dan memperoleh peluang kerja yang lebih luas.
Dengan memadukan teknologi canggih, keterampilan praktis, dan strategi kolaborasi, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, serta mempercepat digitalisasi sektor perencanaan dan konstruksi di Indonesia.
Teknologi VR ini juga berpotensi menciptakan inovasi dalam bidang perencanaan desain bangunan dan prototype industri lainnya, bahkan sebelum proses pembangunan dimulai.