Simon Mantiri Bungkam Soal Kasus Korupsi Pertamina

favicon
Simon Mantiri Bungkam Soal Kasus Korupsi Pertamina

Obrolan – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, memilih untuk tidak berkomentar mengenai kasus korupsi yang melibatkan tata kelola minyak, ketika ditanya oleh awak media.

Simon Mantiri hanya memberi salam hormat dan tidak memberikan jawaban apapun saat ditemui di Istana Kepresidenan pada Rabu sore (5/3/2025).

Simon mengungkapkan dirinya sedang terburu-buru untuk menghadiri ibadah Rabu Abu di Gereja Katedral.

“Maaf saya misa jam 5 di Katedral. Ada Rabu Abu,” ungkap Simon seraya bergegas menuju mobilnya.

Kedatangannya ke Istana diketahui karena undangan dari Presiden Prabowo Subianto.

Meski ditanya seputar perkembangan kasus korupsi tata kelola minyak yang sedang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung), Simon tetap memilih untuk tidak menjawab.

Kasus tersebut terkait dengan dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang yang terjadi antara tahun 2018 hingga 2023 di PT Pertamina dan sejumlah kontraktor.

Kasus ini melibatkan sejumlah pejabat penting dari berbagai subholding Pertamina, di antaranya Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, serta beberapa pejabat lainnya yang terkait.

Menurut Kejagung, korupsi ini diduga merugikan negara hingga mencapai Rp 193,7 triliun.

Salah satu modus operandi yang ditemukan adalah dugaan pembelian Pertalite yang kemudian dioplos menjadi Pertamax, dengan harga yang lebih tinggi.

Tindakan tersebut dikategorikan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kejaksaan Agung terus menyelidiki kasus ini, dan sejumlah pejabat Pertamina yang terlibat telah dijadikan tersangka.

Simon Mantiri Balas Langsung Pesan Masyarakat

Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa dirinya secara pribadi membalas pesan yang masuk dari masyarakat melalui nomor pribadinya.

Hal ini ia lakukan untuk merespons perhatian masyarakat terhadap perusahaan, terutama terkait dengan kualitas layanan Pertamina.

Pernyataan tersebut disampaikan Simon usai pertemuannya dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Jakarta, pada Kamis (6/3/2025).

Simon menjelaskan bahwa selain melalui call center 135, masyarakat juga dapat menghubunginya langsung dengan nomor pribadinya jika memiliki keluhan atau masukan terkait layanan Pertamina.

“Banyak sekali pesan yang masuk, dan saya yang langsung membalasnya tanpa melibatkan admin. Nomor pribadi ini memang saya pegang sendiri,” ujarnya.

Meskipun banyak pesan yang belum terbalas, Simon berkomitmen untuk meresponsnya secepat mungkin, terutama pada waktu malam.

Ia menekankan bahwa Pertamina berusaha meningkatkan kualitas layanan dan memastikan bahwa prosedur pembelian BBM di SPBU telah sesuai dengan standar yang berlaku.

“Saya mohon maaf jika beberapa pesan belum sempat terbalas, tapi saya akan membalasnya ketika ada waktu yang tepat,” tambah Simon.

Simon juga menegaskan bahwa Pertamina selalu berusaha untuk menjalankan pelayanan dengan prosedur yang benar dan sesuai aturan, terutama dalam pengisian BBM di SPBU.

“Kami ingin memastikan kepada masyarakat bahwa BBM yang kami berikan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Pertalite diisi dengan Pertalite, dan Pertamax dengan Pertamax,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, Pertamina akan terus berupaya memperbaiki kualitas layanan dan produk untuk membanggakan masyarakat.

“Pertamina akan terus memperbaiki diri dan berusaha keras agar produk yang dihasilkan semakin unggul dan dapat membanggakan masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: Kompas

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.