Obrolan.ID – Kabar duka datang dari dunia kepolisian Indonesia. Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal (Purn) Jusuf Manggabarani, dikabarkan tutup usia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Almarhum menghembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit rujukan di kota tersebut.
Menurut informasi yang diterima dari pihak keluarga, Jusuf Manggabarani wafat pada Selasa, 20 Mei 2025, sekitar pukul 12.08 Wita di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Kepastian kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh keponakannya, Rahmat Manggabarani.
“Benar, beliau meninggal dunia pukul 12.08 Wita di Pusat Jantung Wahidin,” ujarnya saat dihubungi awak media pada hari yang sama.
Saat ini, jenazah almarhum tengah disemayamkan di rumah duka yang terletak di kawasan Bukit Khatulistiwa, Makassar.
Berdasarkan informasi sementara, jenazah direncanakan akan dibawa ke Jakarta untuk dimakamkan, meski keputusan akhir masih menunggu hasil musyawarah keluarga.
Kepergian Jusuf Manggabarani meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi jajaran Kepolisian Republik Indonesia dan masyarakat luas.
Salah satu putra almarhum, AKBP Edy Shabara Manggabarani, juga turut membenarkan berita meninggalnya sang ayah, sebagaimana dikutip oleh media lokal di Makassar.
Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani merupakan sosok perwira tinggi Polri yang menorehkan perjalanan karier panjang dan penuh dedikasi.
Lahir di Gowa, Sulawesi Selatan pada 11 Februari 1953, ia mengawali kiprahnya di kepolisian pada 1975 sebagai Perwira Pertama (Pama) di Komdak XV/Bali.
Sejak awal kariernya, almarhum banyak terlibat dalam satuan Brimob dan berbagai penugasan di berbagai wilayah Indonesia.
Ia pernah menjabat sebagai Danton dan Danki di Satbrimobda Komdak XV/Bali, hingga dipercaya memimpin sebagai Kasat Sabhara Poltabes Ujung Pandang pada 1981.
Jabatan strategis lainnya yang pernah diemban meliputi Wadansat Brimob Polda Nusra, Danden Gegana Pusbrimob Polri, dan Kasat Brimob Polda Sulselra.
Tak hanya aktif di lapangan, ia juga dipercaya sebagai Kasat Gegana Pusbrimob, Ses Pusdik, Wakapusdik, hingga Danmen I Pusbrimob Polri.
Kariernya kian menanjak ketika ditunjuk sebagai Kapolwiltabes Bandung pada tahun 1998, lalu dilanjutkan sebagai Wakapolda Sulsel pada 1999.
Setahun kemudian, ia didaulat menjadi Komandan Korps Brimob (Kakor Brimob) Polri.
Puncak kariernya tercapai saat menjabat sebagai Wakapolri pada 2010 hingga 2011, menjadikan Jusuf Manggabarani sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah kepolisian Indonesia.
Di masa sebelumnya, ia juga pernah mengemban tugas sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, memperkuat peran strategisnya dalam menjaga integritas institusi.
Kiprahnya di dunia kepolisian tidak hanya mencerminkan loyalitas, tetapi juga menunjukkan kompetensi dan ketegasan.
Bahkan, di kalangan sesama aparat, almarhum dikenal sebagai sosok yang disegani dan dijuluki “jenderal kebal peluru” karena keteguhan dan keberaniannya dalam bertugas di medan operasi berisiko tinggi.
Meski telah purnatugas sejak 2011, nama Jusuf tetap dikenang dalam berbagai diskusi mengenai reformasi dan penguatan kelembagaan kepolisian.
Kehidupan pensiunnya diisi dengan kegiatan sosial dan silaturahmi dengan sesama purnawirawan serta komunitas kepolisian di Sulawesi Selatan.
Kabar kepergiannya tentu menjadi kehilangan besar, bukan hanya bagi institusi Polri, tetapi juga masyarakat yang mengenal dan menghormatinya sebagai tokoh berdedikasi tinggi.
Prosesi pemakaman akan diselenggarakan secara militer, dan rencananya dimakamkan di Taman Makam Bahagia Cikeas, meski masih menunggu konfirmasi akhir dari pihak keluarga.
Kepergian Jusuf Manggabarani menyisakan duka mendalam dan jejak pengabdian panjang yang akan selalu dikenang sebagai bagian penting dari sejarah Polri.