Senator Republik Lisa Murkowski Muak dengan Sikap Trump terhadap Ukraina

favicon
Senator Republik Lisa Murkowski

Obrolan – Senator Lisa Murkowski dari Partai Republik secara terbuka mengungkapkan rasa kecewanya terhadap sikap Presiden Donald Trump dalam pertemuan kontroversialnya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Gedung Putih.

Lisa Murkowski menilai tindakan Trump yang bersitegang dengan Zelensky dan menyarankan Ukraina untuk berkompromi dengan Rusia sebagai sebuah pengkhianatan terhadap sekutu dan nilai-nilai demokrasi Amerika Serikat (AS).

Pernyataan tersebut disampaikan Lisa Murkowski melalui akun media sosial X (Twitter) pada Minggu (2/3/2025), yang kemudian dikutip oleh CNN.

Ia menyoroti adanya perbedaan sikap dalam pemerintahan AS terkait perang Ukraina-Rusia, di mana awal pekan pemerintah mengakui Rusia sebagai pihak yang memulai perang, tetapi di akhir pekan Trump justru berkonfrontasi dengan Zelensky.

“Saya tahu kebijakan luar negeri bukan untuk orang yang lemah hati, tetapi saat ini, saya muak karena pemerintah tampaknya menjauh dari sekutu kita dan merangkul Putin, ancaman bagi demokrasi dan nilai-nilai AS di seluruh dunia,” ujar Lisa Murkowski dalam pernyataannya.

Konflik Trump-Zelensky di Gedung Putih

Pertemuan antara Donald Trump dan Volodymyr Zelensky yang berlangsung pada Jumat (28/2) di Ruang Oval, Gedung Putih, berubah menjadi perdebatan panas. Trump mengusulkan agar Ukraina berkompromi dengan Rusia, sebuah gagasan yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Zelensky.

“Tidak ada kompromi dengan pembunuh di tanah kami,” tegas Zelensky, merujuk pada invasi Rusia yang masih berlangsung.

Trump yang tidak terima dengan penolakan tersebut langsung menekan Zelensky, mengingatkan bahwa Ukraina sangat bergantung pada bantuan AS dalam menghadapi Rusia.

“Anda harus mencapai kesepakatan, atau kami keluar. Kalau kami keluar, Anda harus bertarung sendirian, dan saya rasa itu tidak akan berjalan baik,” ujar Trump.

Situasi semakin memanas ketika Trump dan Wakil Presiden AS, JD Vance, mulai melontarkan kata-kata kasar kepada Zelensky. Akhirnya, Zelensky memilih meninggalkan Gedung Putih, membuat pertemuan tersebut berakhir tanpa hasil yang jelas.

Senator Lisa Murkowski Kembali Tantang Trump

Sikap kritis Lisa Murkowski terhadap Donald Trump sebenarnya bukan hal yang baru. Selama dua periode pemerintahan Trump, Murkowski sering kali menjadi salah satu dari sedikit politisi Partai Republik yang berani mengkritik Trump secara terbuka.

Berbeda dengan rekan-rekannya di Partai Republik yang cenderung mendukung Trump tanpa syarat, Murkowski tidak segan-segan berdebat dengan mantan presiden tersebut di hadapan publik.

Sebagai perbandingan, Senator Lindsey Graham, yang juga berasal dari Partai Republik, justru mendukung keputusan Trump mengusir Zelensky dari Gedung Putih.

“Saya tak pernah sebangga ini dengan presiden,” kata Graham, membela Trump.

Reaksi Rusia: Mengolok Zelensky sebagai Gagal Total

Tidak hanya dari dalam negeri AS, kejadian ini juga mendapat tanggapan dari pemerintah Rusia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut kunjungan Zelensky ke Washington sebagai “kegagalan total” baik dari segi politik maupun diplomasi.

Zakharova menegaskan bahwa misi Zelensky untuk membahas akses mineral Tanah Jarang dengan AS akhirnya batal setelah ia bertikai dengan Trump.

“Kunjungan kepala rezim Neo-Nazi, Volodymyr Zelensky, ke Washington pada 28 Februari adalah kegagalan total secara politik dan diplomasi dari pemerintahan Kyiv,” kata Zakharova, dikutip dari The Moscow Times.

Rusia sering menggunakan istilah “Neo-Nazi” untuk menyerang Ukraina secara politik, meskipun tudingan tersebut tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Zakharova juga menuding Zelensky hanya terobsesi dengan perang, dan menegaskan bahwa misi militer Rusia di Ukraina tidak akan berubah, meskipun kondisi di lapangan terus berkembang.

“Dengan perilakunya yang sangat tidak sopan selama berada di Washington, Zelensky menegaskan bahwa dia adalah ancaman paling berbahaya bagi komunitas dunia sebagai penghasut perang yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.

Sementara itu, di medan perang, pasukan Rusia masih menguasai sebagian besar wilayah pertempuran dan terus memanfaatkan keunggulan mereka melawan pasukan Ukraina yang mulai kehabisan sumber daya dan senjata.

Masa Depan Hubungan AS-Ukraina

Insiden ini semakin memperumit hubungan AS dan Ukraina, terutama di tengah situasi perang yang masih berlangsung. Ukraina, yang sangat bergantung pada bantuan militer dan finansial dari AS, kini menghadapi ancaman kehilangan dukungan Washington jika Trump tetap berpegang pada pendiriannya untuk mengurangi keterlibatan AS dalam konflik ini.

Dengan pemilu presiden AS 2024 semakin dekat, sikap Trump terhadap Ukraina bisa menjadi isu panas dalam politik domestik AS. Jika ia terpilih kembali, bukan tidak mungkin AS akan benar-benar mengurangi bantuan militernya untuk Ukraina, yang dapat mengubah arah perang secara signifikan.

Di sisi lain, Lisa Murkowski dan sejumlah politisi Partai Republik yang masih mendukung Ukraina tampaknya akan terus menekan pemerintahan Trump agar tetap berdiri bersama sekutu-sekutunya di Eropa.

Sebagai kesimpulan, konflik antara Donald Trump dan Volodymyr Zelensky di Gedung Putih semakin memperjelas adanya perpecahan dalam kebijakan luar negeri AS terhadap perang Ukraina-Rusia.

Sementara Lisa Murkowski mengkritik keras sikap Trump, beberapa anggota Partai Republik lainnya, seperti Lindsey Graham, justru mendukung langkah Trump yang menekan Ukraina untuk berkompromi dengan Rusia.

Dari sisi lain, Rusia mengejek kegagalan Zelensky dalam pertemuan tersebut dan menegaskan bahwa perang akan terus berlanjut.

Dengan ketidakpastian yang semakin besar, masa depan hubungan AS dan Ukraina masih menjadi tanda tanya besar, terutama jika Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.