Rumah Angker Pondok Indah, Fakta atau Sekadar Mitos Urban?

favicon
Rumah Angker Pondok Indah

Obrolan.ID – Cerita tentang Rumah Angker Pondok Indah kembali menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Dalam sepekan terakhir, media sosial ramai membahas kisah horor seputar rumah di kawasan elit Jakarta Selatan ini.

Banyak yang penasaran seperti apa wujud asli bangunan yang selama bertahun-tahun diselimuti aura misterius tersebut.

Rumah yang terletak di Jalan Metro Pondok Indah TK 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, telah lama dikenal masyarakat sebagai Rumah Angker Pondok Indah.

Keberadaannya bahkan sempat diangkat ke layar lebar dalam dua film horor yang cukup menyita perhatian publik: Rumah Pondok Indah (2006) dan Rumah Angker Pondok Indah (2013).

Meski Jakarta semakin maju dan modern, kisah-kisah mistis rupanya masih memiliki tempat tersendiri di hati warganya.

Rumah-rumah kosong yang telah lama ditinggalkan seringkali dijadikan latar kisah menyeramkan, termasuk rumah yang satu ini. Urban legend pun tumbuh subur, seiring berkembangnya cerita dari mulut ke mulut.

Konon, tragedi kelam yang terjadi pada era 1980-an menjadi akar dari citra angker rumah tersebut. Isu yang beredar menyebutkan bahwa satu keluarga warga asing berjumlah tujuh orang menjadi korban perampokan yang berujung pada pembantaian. Ironisnya, hingga kini tak ada kejelasan siapa pelaku di balik tragedi itu.

Kisah horor lainnya yang turut menguatkan mitos rumah ini adalah cerita mengenai seorang pedagang nasi goreng yang kabarnya hilang secara misterius setelah menerima pesanan dari rumah tersebut.

Meski terdengar menyeramkan, belakangan terungkap bahwa kisah tersebut tak lebih dari rekayasa belaka untuk membangun citra mistis.

Ketika bangunan rumah akhirnya diruntuhkan pada tahun 2008, banyak yang berharap misteri seputar Rumah Angker Pondok Indah ikut terkubur bersama reruntuhannya.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Sisa bangunan berupa puing-puing dan ilalang liar masih mengundang rasa ingin tahu warga yang melintas di kawasan tersebut.

Fakta menarik lainnya adalah meskipun pemilik mengakui bahwa rumah ini menyimpan cerita horor, tanah eks-rumah tersebut tetap ditawarkan dengan harga fantastis, yakni Rp6 miliar.

Dengan luas lahan mencapai 970 meter persegi, nilai jual objek pajak (NJOP) rumah ini pernah menyentuh Rp9,7 juta per meter persegi.

Tak hanya film dan cerita rakyat, pada tahun 2003 tempat ini sempat viral karena ramai dikunjungi warga yang penasaran.

Dalam satu kesempatan, ratusan warga bahkan datang beramai-ramai untuk “piknik horor”, membuat kawasan tersebut macet total.

Salah satu pengunjung, Rusdi dari Bekasi, mengaku datang bersama istri dan anaknya demi melihat langsung rumah yang disebut-sebut paling angker di Jakarta.

“Saya penasaran, meskipun istri saya melarang. Tapi ini pengalaman sekali seumur hidup,” katanya usai masuk ke dalam rumah tersebut. Ia bahkan mengaku merinding saat berada di dalamnya.

Meski kini rumah itu telah rata dengan tanah dan hanya menyisakan pekarangan kosong berisi pepohonan seperti pisang Ambon, daya tariknya sebagai rumah berhantu tak kunjung padam. Bahkan seorang agen properti sempat memasang papan pengumuman penjualan lengkap dengan Hak Guna Bangunan (HGB).

Anehnya, meskipun sudah tak berpenghuni dan reruntuhannya semakin tak terurus, mitos tentang Rumah Angker Pondok Indah tetap hidup.

Kepercayaan masyarakat urban yang meyakini bahwa rumah ini menjadi tempat berkumpul makhluk halus terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Padahal, saat ditelusuri lebih dalam, sebagian besar kisah-kisah seram yang melekat pada rumah ini tidak dapat dibuktikan secara faktual.

Pedagang nasi goreng yang sempat disebut hilang, misalnya, ternyata hanyalah bagian dari cerita yang sengaja dibuat-buat.

Seorang pedagang yang sudah lama berjualan di area tersebut membantah keras kabar tersebut. Menurutnya, tak pernah ada pedagang yang hilang secara misterius di sekitar Pondok Indah.

Namun, seperti cerita mistis lainnya, semua kembali pada kepercayaan masing-masing. Apakah kisah Rumah Angker Pondok Indah adalah bagian dari sejarah kelam yang terlupakan, atau hanya mitos yang diperbesar oleh imajinasi kolektif masyarakat?

Satu hal yang pasti, kisah rumah ini telah menjadi bagian dari folklore urban Jakarta. Entah fakta atau hanya mitos, cerita tentangnya akan terus hidup dalam ingatan publik.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.