Ruben Amorim Siap Tinggalkan Manchester United Usai Kekalahan di Final Liga Europa 2025

favicon
Ruben Amorim Manchester United

Obrolan.ID – Ruben Amorim membuka kemungkinan untuk mengakhiri masa jabatannya sebagai manajer Manchester United setelah kekalahan tipis 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam laga final Liga Europa 2025 yang digelar di Estadio San Mames, Bilbao, Rabu (21/5/2025) malam waktu setempat.

Amorim menyatakan kesediaannya untuk mundur tanpa menuntut kompensasi jika pihak klub dan para pendukung merasa dirinya tidak lagi pantas memimpin skuad Setan Merah.

Hasil ini menambah derita musim penuh kekecewaan bagi Manchester United, yang harus menutup kampanye 2024/2025 tanpa gelar serta kehilangan tempat di kompetisi Eropa musim depan.

Tim kini berada di posisi ke-16 klasemen Premier League dan berisiko menorehkan catatan terburuk dalam lebih dari lima dekade terakhir.

Sejak ditunjuk sebagai pengganti Erik ten Hag pada November 2024, Ruben Amorim hanya mampu mencatat enam kemenangan dari total 26 laga liga.

Kendati demikian, pelatih asal Portugal ini menegaskan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri secara sepihak.

Amorim tetap berpegang pada prinsip bahwa keputusannya hanya akan diambil jika mayoritas pihak internal klub serta basis suporter menilai dirinya tidak layak lagi melanjutkan proyek jangka panjang bersama United.

“Saya tidak akan membela diri malam ini. Saya juga tidak membawa cukup bukti untuk menunjukkan kepada para fans bahwa saya adalah orang yang tepat. Tapi saya siap angkat kaki jika itu yang mereka inginkan,” ujar Ruben Amorim dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

Ia menambahkan, “Saya tak akan menyerah begitu saja. Saya tetap percaya pada pendekatan dan visi saya. Hasil buruk tak akan membuat saya mengubah strategi secara reaktif.”

Meskipun musim ini jauh dari kata memuaskan, Amorim merasa timnya telah menunjukkan perkembangan, terutama dalam laga melawan Tottenham yang menurutnya lebih pantas dimenangkan oleh United.

“Kami menciptakan cukup banyak peluang. Tapi kalau tidak bisa mengonversinya jadi gol, sulit meraih hasil positif,” katanya.

Ia juga memberi pujian kepada kiper lawan yang tampil impresif dan menggagalkan sejumlah peluang emas.

Pelatih berusia 40 tahun itu turut menyoroti keterbatasan yang ia hadapi sejak mengambil alih kursi pelatih di tengah musim.

Minimnya fleksibilitas di bursa transfer Januari membuatnya kesulitan membenahi skuad sesuai dengan visi permainannya.

Kekalahan di partai final ini juga diyakini akan mempersulit rencana klub dalam mendatangkan pemain-pemain bintang di musim panas, terutama karena absennya United dari Liga Champions dapat menurunkan daya tarik mereka di mata target transfer.

Kini, masa depan Ruben Amorim berada di ujung tanduk menjelang pertandingan terakhir musim ini melawan Aston Villa di Old Trafford.

Laga itu bisa menjadi momen perpisahan jika dewan klub memutuskan untuk mengambil langkah radikal.

Dengan musim yang hampir sepenuhnya gagal, keputusan akhir mengenai kelanjutan karier Amorim di Manchester United tampaknya tinggal menunggu waktu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.