Obrolan.id – Pada acara pembekalan atau retret kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada Jumat, 21 Februari 2025, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melaporkan bahwa ada 18 kepala daerah yang mengalami masalah kesehatan.
Meskipun demikian, mereka tetap berkomitmen untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan retret ini meski dalam keadaan sakit.
Sugeng Hariyono, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri, menjelaskan bahwa para peserta yang sakit tetap menunjukkan keseriusan dalam mengikuti retret kepala daerah.
“Mereka sangat serius dalam mengikuti retret kepala daerah ini meskipun dalam kondisi yang kurang sehat,” ujar Sugeng dalam keterangan resminya pada Jumat.
Sebagai bagian dari pengawasan kesehatan selama acara ini, para peserta retret kepala daerah yang menghadapi masalah kesehatan menggunakan gelang khusus yang berbeda warna.
Gelang merah diberikan kepada mereka yang dalam kondisi sakit, gelang hijau untuk yang sehat, dan gelang kuning untuk mereka yang memerlukan observasi lebih lanjut.
Daftar 18 Peserta Retret Kepala Daerah Menggunakan Gelang Khusus
Berikut adalah rincian kondisi kesehatan para kepala daerah yang menggunakan gelang merah dalam acara retret kepala daerah:
- Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin: Mengalami asma dan kesulitan berada di ruangan ber-AC yang tidak dingin.
- Bupati Trenggalek, Nur Arifin: Mengalami cedera pada engkel kanan yang membatasi pergerakannya.
- Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih: Menderita lupus, sebuah kondisi yang memerlukan perhatian medis khusus.
- Bupati Bengkalis, Kasmarni: Mengalami pengapuran yang mempengaruhi mobilitas fisiknya.
- Bupati Rokan Hilir, Bistamam: Mengalami kesulitan dalam membungkuk dan membutuhkan bantuan panitia untuk mengenakan sepatunya.
- Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki: Sedang menjalani terapi untuk diabetes melitus dan memerlukan infus setiap hari dengan dukungan tim medis dari Sukabumi.
- Bupati Bone Bolango, Ismet Mile: Rutin mengonsumsi obat karena diabetes melitus.
- Bupati Musi Rawas Utara, Devi Suhartoni: Mengalami cedera kaki akibat kecelakaan.
- Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya: Baru saja terkena serangan jantung.
- Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra: Sedang dalam pemulihan setelah jatuh.
- Bupati Bolaang Mongondow Selatan, Iskandar Kamaru: Baru menjalani operasi dan masih dalam masa pemulihan.
- Wali Kota Manado, Andrei Angouw: Mengidap asma yang memerlukan perhatian khusus.
- Bupati Halmahera Barat, James Uang: Sudah dua kali menjalani operasi pemasangan ring jantung.
- Wali Kota Tual, Akhmad Yani Renuat: Lansia yang merasa kurang enak badan.
- Bupati Blitar, Rijanto: Lansia yang baru saja menjalani operasi jantung.
- Wali Kota Bima, A Rahman: Baru saja menjalani operasi penanganan kaki.
- Bupati Sorong, Johny Kamuru: Sedang dalam pengobatan karena sakit jantung.
- Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat: Mengidap diabetes melitus dan sedang dalam perawatan rutin.
Menurut laporan terbaru dari Kemendagri, ada 48 kepala daerah dari total 503 kepala daerah yang belum hadir di lokasi retret kepala daerah pada hari tersebut.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengonfirmasi bahwa pihak panitia sedang berusaha menghubungi para kepala daerah yang belum hadir untuk meminta kejelasan dan alasan ketidakhadiran mereka.
Selain itu, terdapat enam kepala daerah yang telah mengajukan izin untuk tidak mengikuti retret. Lima kepala daerah mengajukan izin karena kondisi kesehatan mereka, sementara seorang kepala daerah lainnya meminta izin karena adanya acara keluarga.
Bima Arya juga menegaskan bahwa kepala daerah yang tidak bisa hadir diwajibkan untuk mengutus wakil mereka untuk mengikuti kegiatan retret tersebut.
“Acara ini sangat penting untuk memastikan bahwa program-program pemerintah pusat dapat tersinkronisasi dengan kebijakan yang ada di daerah. Oleh karena itu, apabila ada kepala daerah yang tidak bisa hadir, mereka harus digantikan oleh wakilnya,” tambah Bima, dikutip dari Tempo.
Retret kepala daerah ini memiliki tujuan untuk memberikan pembekalan bagi para kepala daerah agar dapat lebih efektif dalam menjalankan tugas mereka, serta untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Dalam kesempatan ini, berbagai materi penting disampaikan, mulai dari kebijakan pemerintahan, strategi pembangunan daerah, hingga isu-isu terkini yang berhubungan dengan pemerintahan daerah.
Meskipun 18 kepala daerah harus mengenakan gelang merah karena kondisi kesehatan mereka, semangat untuk tetap berpartisipasi dalam acara ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah.
Dengan adanya retret kepala daerah ini, diharapkan para kepala daerah bisa lebih siap menghadapi tantangan dalam memimpin dan memajukan daerahnya masing-masing.













