Obrolan.id – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, memberikan penjelasan mengenai proyek pembangunan kereta gantung berpenggerak atau yang dikenal dengan skytrain.
Skytrain ini akan berfungsi sebagai pengumpan (feeder) untuk LRT Jabodebek dan MRT Jakarta, dengan rute yang tengah dikaji, yakni Sentul (Bogor) dan Serpong (Tangerang Selatan).
Dudy mengungkapkan, bahwa untuk membiayai proyek pembangunan Skytrain tersebut, Kementerian Perhubungan tidak akan menggunakan anggaran dari APBN.
Mereka sedang mencari investor untuk mendanai pembangunan ini melalui pembiayaan kreatif yang dapat mengurangi beban keuangan negara.
“Kami terbuka untuk menerima proposal dari pihak mana pun,” ungkap Dudy.
Studi terkait pembangunan skytrain ini melibatkan tiga negara dan empat perusahaan.
Biaya pembangunan diperkirakan mencapai sekitar Rp200 miliar per kilometer, yang mencakup infrastruktur serta kereta gantung yang akan digunakan.
Berbeda dengan kereta gantung wisata di TMII, skytrain yang direncanakan dapat mengangkut sekitar 125 orang per kereta.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga berencana membangun skytrain di kawasan wisata Puncak dengan skema bisnis B2B.
Proyek ini diharapkan dapat memperbaiki sistem transportasi publik dan meningkatkan kenyamanan mobilitas masyarakat.
Proyek ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas masyarakat dan memberikan solusi transportasi efisien, sekaligus meningkatkan sistem transportasi publik di kawasan tersebut.
Sumber: merdeka.com