Obrolan – Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) menunjukkan komitmennya dalam mengurangi emisi karbon dengan mengimplementasikan penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar pengganti diesel 100% pada mesin pengeboran.
Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif Green Drilling yang bertujuan untuk mengoptimalkan energi yang lebih ramah lingkungan.
Selama ini, operasional pengeboran minyak dan gas bergantung pada bahan bakar minyak (BBM), namun kini teknologi memungkinkan kombinasi antara BBM dan gas bumi, yang membawa fleksibilitas dan efisiensi dalam penggunaan energi.
Dengan pendekatan ini, Pertamina Drilling berharap dapat mengurangi emisi karbon hingga 30% dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menjelaskan bahwa perusahaan terus berinovasi dalam pengembangan program untuk menurunkan emisi karbon, mendukung pencapaian target penurunan emisi karbon nasional.
“Kami berkomitmen untuk tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya di Jakarta pada 3 Maret 2025.
Avep juga menambahkan bahwa Green Drilling bukan sekadar slogan, tetapi merupakan langkah nyata dalam inisiatif ESG (Environmental Social Governance) yang diterapkan di seluruh lini operasional Pertamina Drilling.
Program ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
Saat ini, Pertamina Drilling tengah berada dalam tahap penelitian dan pengembangan sistem Dynamic Gas Blending System yang didukung oleh PT PGN Gagas dari Subholding Gas Pertamina.













