Pecco Bagnaia Masih Kesulitan Menemukan Feeling Ducati GP25

favicon
Pecco Bagnaia Masih Kesulitan Menemukan Feeling Ducati GP25

Obrolan.ID – Musim MotoGP 2025 belum berjalan sesuai harapan bagi Pecco Bagnaia. Juara dunia dua kali asal Italia ini kembali mengalami akhir pekan yang mengecewakan, kali ini di Grand Prix Prancis yang berlangsung di Sirkuit Bugatti, Le Mans.

Ketidaknyamanan dengan motor terbarunya, Ducati Desmosedici GP25, kembali menjadi sorotan setelah ia gagal menyelesaikan Sprint Race akibat insiden di tikungan tiga.

Mengawali balapan dari posisi keenam di grid, Pecco sebenarnya sempat menunjukkan potensi. Ia berhasil menyalip beberapa pembalap dan sempat naik ke posisi keempat.

Namun harapan tersebut pupus saat roda depan motornya kehilangan traksi di tikungan “Dunlop”, memaksanya untuk keluar dari balapan lebih awal.

Sementara itu, rekan setimnya Marc Marquez justru merayakan kemenangan sprint ke-enam secara berturut-turut musim ini.

“Masalah ini sudah saya rasakan sejak awal musim,” ujar Pecco Bagnaia dalam wawancara pasca-balapan.

“Saya tidak bisa mendapatkan feeling yang saya butuhkan untuk benar-benar mengeksekusi strategi balapan. Bahkan ketika saya tidak terlalu menekan, ban depan masih saja kehilangan grip.”

Ia menambahkan bahwa gaya mengemudinya sudah banyak disesuaikan untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Salah satunya adalah dengan lebih sering menggunakan rem belakang, gaya balap yang sangat identik dengan Marc Marquez. Meski begitu, Pecco mengaku belum mampu menandingi stabilitas dan kepercayaan diri rekan setimnya.

Tim Ducati Lenovo pun menyadari kondisi ini. Manajer tim, Davide Tardozzi, menyebut bahwa situasi teknis yang sulit ini turut memengaruhi sisi mental Pecco.

“Ada tekanan besar di pundaknya, dan mungkin lebih dari yang ia akui di depan publik,” ujarnya.

Lebih jauh, Pecco mengungkapkan bahwa motor Ducati GP25 yang seharusnya membawa peningkatan justru terasa seperti langkah mundur, khususnya dalam hal kestabilan ban depan.

Hal ini kontras dengan performa impresif Alex Marquez dan Fermin Aldeguer yang mengendarai motor GP24 tahun lalu dan berhasil finis di podium Sprint Race Le Mans.

“Saya melihat data mereka dan menyadari, mereka mengendarai motor dengan setup yang sangat mirip dengan yang saya gunakan tahun lalu,” kata Pecco. “Itu membuat saya bertanya-tanya apakah motor tahun ini benar-benar lebih baik.”

Meski begitu, Pecco Bagnaia menolak menyerah. Ia menegaskan bahwa tim sedang berusaha mencari solusi teknis yang tepat untuk memperbaiki keseimbangan motor.

Target jangka pendeknya adalah kembali tampil kompetitif dalam balapan utama pada hari Minggu, meskipun peluang mempertahankan gelar semakin menipis akibat hasil-hasil minor yang terus berulang.

“Marc bisa cepat bahkan dengan traktor,” kata Pecco sambil tersenyum. “Tapi saya butuh koneksi khusus dengan motor saya, terutama dengan ban depan. Tanpa itu, saya tidak bisa bertarung di level tertinggi.”

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.