Obrolan.ID – Sirkuit Le Mans menjadi saksi tumbangnya salah satu pembalap paling konsisten di MotoGP musim ini.
Francesco “Pecco” Bagnaia mengalami nasib sial saat menjalani Sprint Race MotoGP Prancis 2025, Sabtu (10/5/2025).
Untuk pertama kalinya musim ini, Pecco gagal finis akibat crash yang terjadi di awal lomba.
Insiden tersebut terjadi saat balapan baru memasuki lap kedua. Di tikungan ketiga, motor Ducati Desmosedici GP25 yang dikendarainya tiba-tiba kehilangan grip pada bagian depan.
Tanpa bisa berbuat banyak, Pecco Bagnaia crash dan harus menyudahi balapan lebih cepat dari biasanya.
Ini merupakan insiden pertama Pecco sejak kecelakaan yang dialaminya di Sprint Race MotoGP Malaysia 2024.
Padahal, Pecco tampil cukup agresif di awal lomba dengan start dari posisi keenam dan berhasil merangsek ke posisi keempat sebelum kehilangan kendali.
“Start saya sebenarnya cukup baik. Saya tidak terlalu memaksakan diri karena ingin menjaga ritme. Tapi sejak awal musim ini, saya belum bisa mendapatkan perasaan yang pas dengan bagian depan motor,” ungkap Bagnaia dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu (11/5/2025).
Ia menambahkan bahwa feeling pada bagian depan motor menjadi titik lemah yang belum juga terselesaikan. “Ketika Anda tidak bisa merasakan bagian depan motor dengan baik, maka kecelakaan seperti ini bisa saja terjadi kapan saja tanpa peringatan,” lanjutnya.
Kecelakaan ini tak hanya menghentikan rekor konsistensinya dalam sepuluh balapan terakhir, tetapi juga memberi pukulan telak dalam perburuan gelar juara dunia. Pecco kini tertinggal 29 poin dari Alex Marquez, dan makin jauh dari Marc Marquez yang memimpin klasemen dengan keunggulan 31 poin.
Sementara itu, di saat Pecco Bagnaia crash, Marc Marquez menunjukkan performa luar biasa dan meraih kemenangan keenam berturut-turut di Sprint Race musim ini.
Dominasi Marquez semakin mengukuhkan dirinya sebagai ancaman utama dalam persaingan perebutan gelar juara dunia MotoGP 2025.
Selain masalah grip, Pecco juga dikabarkan masih enggan menggunakan tangki bahan bakar baru yang diperkenalkan oleh tim.
Beberapa pengamat menyebut keputusan tersebut mungkin turut mempengaruhi keseimbangan motor, terutama di sektor depan yang menjadi sumber masalah utama Pecco sejauh ini.
Meski begitu, Pecco tak lantas menyerah. Ia menegaskan akan bekerja lebih keras bersama timnya untuk memahami akar masalah dan mencari solusi yang tepat sebelum balapan berikutnya.
Fokus utamanya kini adalah mengembalikan feeling terhadap motor, terutama dalam hal kestabilan saat menikung tajam.
Insiden Pecco Bagnaia crash ini tentu menjadi pelajaran penting bahwa dominasi dan konsistensi pun bisa runtuh dalam sekejap jika kepercayaan terhadap motor mulai luntur. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana sang juara bertahan akan bangkit kembali di seri-seri berikutnya.