Nunung dan Suami Pilih Tinggal di Kos, Jual Semua Aset untuk Fokus Kesehatan Keluarga

favicon
Nunung dan Suami Pilih Tinggal di Kos

Obrolan – Nunung dan suami memilih tinggal di kos, jual semua aset demi biaya pengobatan. Keputusan berat ini diambil untuk kebahagiaan dan kesehatan keluarga.

Komedian Nunung baru-baru ini mengungkapkan keputusan besar yang ia ambil bersama suaminya, Iyan Sambiran, untuk menjual seluruh aset, termasuk rumah dan mobil yang selama ini mereka miliki. Kini, pasangan ini memilih tinggal di sebuah kos-kosan sederhana di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Nunung menjelaskan bahwa penjualan aset tersebut merupakan keputusan yang tidak mudah. Namun, ia merasa hal itu perlu dilakukan demi kebutuhan keluarga, terutama untuk biaya pengobatan dirinya yang cukup besar.

“Keputusan ini nggak lama dipikirkan. Yang penting urusan keluarga beres. Sudah hampir 7 atau 8 bulan saya tinggal di kos-kosan,” ungkap Nunung dalam acara Pagi Pagi Ambyar di TransTV, Senin (24/2/2025).

Komedian yang berusia 61 tahun ini menambahkan, “Kebutuhan semakin banyak, saya berobat terus, ada beberapa penyakit yang harus diobati tanpa henti, dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saya juga harus memikirkan hidup untuk keluarga.”

Nunung mengungkapkan bahwa kini ia dan suaminya tinggal di kos-kosan dengan biaya bulanan sebesar Rp 3,2 juta. Satu-satunya aset yang tersisa kini adalah sebuah rumah di Solo, Jawa Tengah, yang kini menjadi tempat tinggal keluarga. “Semua aset dijual, termasuk yang di Solo. Itu semua sebenarnya yang banyak,” ujarnya.

Kebersamaan Nunung dan keluarganya di rumah terakhir yang mereka tempati di Jakarta juga penuh kenangan. Mereka tinggal di sana selama sembilan tahun. Keputusan untuk tinggal di kos-kosan diambil setelah banyak diskusi dengan suami. Iyan pun mendukung penuh pilihan Nunung demi kebahagiaannya.

“Suami saya bilang, ‘Yang penting kamu bahagia di mana saja.’ Saya pikir kalau kita ngontrak rumah lagi, nanti pasti harus beli perabotan lagi dan repot pindahan. Kalau ngekos, ya tinggal bawa baju aja, nggak perlu bawa apa-apa. Kalau bosan, bisa pindah-pindah lagi,” ujar Nunung.

Terkait reaksi keluarga di Solo, Nunung mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak. “Mereka hanya bilang, ‘Itukan punya Mama, nggak ada yang larang.’ Mereka juga mengerti, saya harus berobat dan itu harus berjalan terus,” tambahnya.

Sementara itu, Iyan Sambiran, suami Nunung, menyatakan bahwa tinggal di kos-kosan adalah keputusan yang berat. Suasana yang jauh berbeda dengan kehidupan mereka sebelumnya yang lebih ramai, dengan anak dan cucu.

“Tinggal berdua di kos-kosan memang berbeda. Biasanya ada banyak orang, tapi sekarang hanya berdua saja. Saya cari cara agar kami tetap bisa menikmati waktu bersama, misalnya jalan-jalan keliling,” kata Iyan.

Nunung pun mengakui bahwa tinggal di kos-kosan memang tidak mudah. “Suasana kos memang nggak bagus kalau untuk tinggal bertahun-tahun. Cuma kamar mandi dan tempat tidur saja, kadang sedih, tapi mau gimana lagi, ini keadaan yang harus dijalani,” ucapnya.

Sebagai kepala keluarga, Iyan menegaskan bahwa ini adalah bagian dari kehidupan yang harus dijalani dengan ikhlas.

“Inilah kehidupan, kadang kita di atas, kadang di bawah. Yang penting kita bisa terus berusaha dan berjuang bersama. Lebih baik bertahan di tengah daripada selalu di atas, karena jatuhnya akan lebih sakit,” tuturnya.

Keputusan ini, meskipun berat, diambil demi kebahagiaan dan kesehatan Nunung serta keluarga. Mereka berdua berusaha menghadapi situasi dengan sabar dan penuh pengertian.

Sumber: detikcom

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.