Obrolan.id – Film animasi Ne Zha 2 kini resmi masuk dalam lima besar film dengan perolehan box office tertinggi sepanjang masa, setelah total pendapatannya mencapai US$2,085 miliar (sekitar Rp34,1 triliun).
Keberhasilan ini tercatat setelah film yang diproduksi dengan anggaran sekitar $80 juta ini berhasil mengalahkan Star Wars: The Force Awakens (2015) dan Avengers: Infinity War (2018), yang sebelumnya menempati posisi kelima dan keenam.
Menurut laporan dari Deadline pada Minggu (16/3), Ne Zha 2 berhasil melampaui The Force Awakens yang meraup US$2,068 miliar dan Infinity War yang memperoleh US$2,048 miliar.
Sebagian besar dari pendapatan tersebut berasal dari pasar domestik China yang mencapai US$2,054 miliar, sementara sisanya sebesar US$31 juta datang dari pasar internasional.
Dengan pencapaian tersebut, Ne Zha 2 kini hanya terpaut sekitar US$170 juta dari Titanic yang bertengger di posisi empat besar dengan total pendapatan US$2,257 miliar.
Mengingat film ini masih tayang di China dan akan dirilis di beberapa negara lain seperti Indonesia, Jepang, dan Eropa, angka tersebut berpotensi terus bertambah.
Tiga film terlaris sepanjang masa hingga kini masih dipegang oleh Avatar (2009) dengan US$2,9 miliar, Avengers: Endgame (2019) dengan US$2,7 miliar, dan Avatar: The Way of Water (2022) yang mencapai US$2,3 miliar.
Sebagai sekuel dari Ne Zha yang dirilis pada 2019 dan meraih US$742 juta secara global, Ne Zha 2 melanjutkan cerita heroik tentang seorang anak laki-laki yang dianggap sebagai monster namun akhirnya menjadi pahlawan bagi masyarakatnya.
Di dalam film kedua ini, kisah Ne Zha dan Aobing berlanjut dengan perjuangan mereka untuk menyelamatkan tubuh mereka yang hampir hancur pasca bencana.
Dikutip dari CNN, film ini mendapatkan sambutan positif dari penonton, dengan skor 99 persen di Rotten Tomatoes. Ne Zha 2 juga dijadwalkan tayang di Indonesia pada 21 Maret 2025.
Fenomena di Balik Keberhasilan Ne Zha 2
Keberhasilan Ne Zha 2 tidak hanya mencerminkan daya tarik global dari film animasi asal China ini, tetapi juga mencerminkan sebuah revolusi dalam industri hiburan China.
Di tengah dominasi film-film barat, karya-karya lokal China semakin menunjukkan kemajuan pesat, salah satunya adalah adaptasi dari novel web yang sukses besar.
Dari platform digital yang mengedepankan sastra daring, perusahaan seperti Yuewen telah menjadi pusat pengembangan konten hiburan global.
Dengan lebih dari 10 juta penulis dan 16 juta karya sastra, novel web China telah berhasil mencuri perhatian pasar internasional, termasuk di dunia perfilman.
Salah satu contohnya adalah Ne Zha 2, yang diadaptasi dari novel web dan berhasil menyita perhatian tidak hanya di China, tetapi juga di Eropa dan negara-negara lainnya.
Film ini telah ditayangkan di Inggris dan Irlandia, dan akan diperluas ke 37 negara di Eropa dalam waktu dekat. Selama minggu pertama penayangannya di Eropa, Ne Zha 2 diperkirakan akan diputar di lebih dari 250 bioskop di lebih dari 100 kota di Inggris dan Irlandia.
Para pengamat film pun mencatat, kualitas artistik yang luar biasa serta pesan inti tentang ketahanan dan perjuangan telah membantu film ini menarik perhatian global.
Menurut Zuo Heng, seorang ahli film di Arsip Film China, visual yang memukau dan penggabungan warisan budaya yang mendalam menjadi faktor penting dalam keberhasilan film ini.
Dengan cakupan pasar yang terus meluas, termasuk Amerika Utara, Australia, dan Singapura, Ne Zha 2 semakin membuktikan diri sebagai salah satu film animasi yang mendominasi box office dunia.