Obrolan – Ukraina melancarkan serangan besar-besaran menggunakan drone ke Moskow, ibu kota Rusia, semalam. Rusia mengklaim bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menembak jatuh puluhan drone yang diluncurkan oleh pasukan Ukraina.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, dalam sebuah pernyataan melalui Telegram, mengatakan, “Pertahanan udara Kementerian Pertahanan terus berusaha menanggapi serangan besar-besaran dari drone musuh yang mengarah ke Moskow.”
Sobyanin menambahkan bahwa hingga saat ini, pasukan pertahanan udara Rusia telah berhasil menembak jatuh 69 drone yang terbang menuju ibu kota.
Sementara itu, Gubernur wilayah Moskow, Andrei Vorobyov, melaporkan bahwa setidaknya satu orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan tersebut di daerah pinggiran selatan Moskow.
Puing-puing drone yang jatuh juga mengakibatkan kerusakan pada sedikitnya tujuh bangunan tempat tinggal di kawasan tenggara kota.
Serangan terhadap Moskow, yang terletak ratusan kilometer dari perbatasan Ukraina, terjadi beberapa saat sebelum pertemuan penting antara pejabat tinggi Ukraina dan Amerika Serikat (AS) di Arab Saudi pada Selasa (11/3/2025).
Pertemuan ini diperkirakan akan membahas rencana gencatan senjata parsial yang diusulkan Ukraina dengan tujuan mendapatkan dukungan lebih lanjut dari negara-negara donor utama, termasuk AS.
Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS sebelumnya telah mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan menuntut konsesi untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Pembicaraan di Arab Saudi akan menjadi dialog tingkat tinggi pertama sejak ketegangan antara Washington dan Kyiv meningkat bulan lalu, saat Trump mengecam Zelensky karena dianggap tidak cukup menghargai dukungan dari AS.
Pasca ketegangan tersebut, Washington telah menangguhkan bantuan militer ke Ukraina, menghentikan berbagi informasi intelijen, dan menghalangi akses Ukraina terhadap citra satelit, sebagai bentuk tekanan agar Kyiv bersedia bernegosiasi.