Obrolan.ID – Pembalap tim Pertamina Enduro VR46, Franco Morbidelli, mencatatkan hasil impresif dengan finis keempat di MotoGP Inggris 2025 meskipun sempat tersandung insiden bendera merah dan penalti.
Drama di Sirkuit Silverstone dimulai sejak awal balapan, ketika Morbidelli terlibat tabrakan dengan Aleix Espargaro di lap kedua, yang menyebabkan balapan dihentikan sementara.
Insiden itu terjadi ketika Aleix, tampil sebagai wildcard Honda, kehilangan grip ban depan di Tikungan Maggots–Becketts dan menabrak motor Morbidelli.
Motor sang pembalap Italia bocor oli, memicu pengibaran bendera merah. Namun berkat pemeriksaan medis yang menyatakan ia fit, Morbidelli diperbolehkan ikut restart dengan format balapan ulang selama 19 lap, dari posisi grid awal.
Meski memulai dari posisi ke-13 akibat penalti karena mengganggu Marco Bezzecchi di sesi latihan bebas, Morbidelli bangkit secara luar biasa.
Dengan penggunaan ban medium, ia menjadi pembalap terbaik kedua yang memakai kompon tersebut dan menutup balapan di posisi keempat, hanya 0,017 detik di belakang Marc Marquez.
Dalam duel sengit yang berlangsung hingga tikungan terakhir, Morbidelli sempat menyalip Marquez beberapa kali, namun sang juara dunia enam kali itu berhasil mempertahankan posisinya hingga garis finis. Meski gagal naik podium, pembalap berusia 29 tahun ini tetap puas dengan hasil yang diperoleh.
“Ini adalah balapan yang luar biasa—benar-benar tidak bisa dipercaya,” kata Morbidelli dalam wawancara usai lomba.
“Segalanya terjadi akhir pekan ini. Dari penalti, kecelakaan, start dari posisi 13, lalu bisa memperjuangkan podium dan hanya kalah 0,017 detik… itu sungguh luar biasa.”
Morbidelli menambahkan bahwa balapan kali ini terasa seperti perjalanan emosional penuh pasang surut.
“Oke, mungkin rasanya sedikit pahit karena nyaris naik podium. Tapi ini seperti kisah hidup penuh warna, dan untungnya berakhir bahagia.”
Saat ditanya tentang duel panasnya dengan Marc Marquez, Morbidelli mengaku sudah memberikan segalanya.
“Saya sudah mencoba segalanya. Tapi dia lebih baik dari saya di lap terakhir, terutama di bagian trek yang biasanya jadi kekuatan saya untuk duel satu lawan satu. Dia memang juara dunia—saya harus mengakui itu.”
Meskipun demikian, balapan tersebut bukan tanpa tantangan teknis. Morbidelli menyebut balapan ulang seperti “medan perang” karena padatnya persaingan di rombongan tengah.
“Saya berada di tengah-tengah grup yang penuh kekacauan. Sulit memahami sepenuhnya apa yang terjadi dengan motor ketika Anda dikelilingi banyak pembalap. Tapi saya tetap berusaha menyalip satu per satu,” tambahnya.
Dengan hasil ini, Morbidelli kembali membuktikan konsistensinya di papan atas meski harus melalui berbagai rintangan.
Kiprahnya di MotoGP Inggris 2025 menunjukkan ketangguhan fisik dan mental, serta ketajaman strategi balap di tengah tekanan dan kondisi yang tidak menentu.
Kini, para penggemar menantikan aksi selanjutnya dari Morbidelli di seri-seri mendatang, dan apakah performa cemerlang ini akan membawanya naik podium kembali.