Mengenal Inses dan Bahaya Hubungan Sedarah

favicon
Inses dan Bahaya Hubungan Sedarah

Obrolan.ID – Topik mengenai inses mendadak menjadi sorotan warganet usai mencuatnya sebuah grup Facebook bernama Fantasi Sedarah yang memiliki ribuan anggota aktif.

Grup ini memicu keresahan karena diyakini berisi konten dan diskusi yang mempromosikan hubungan sedarah secara terbuka.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan inses? Dan mengapa praktik ini dianggap berbahaya baik secara sosial maupun medis?

Simak penjelasan berikut untuk memahami lebih dalam dampak dari hubungan sedarah yang belakangan menjadi perbincangan panas.

Munculnya grup daring tersebut membuat publik geram. Banyak pihak mengecam keberadaan komunitas tersebut karena dianggap melanggar norma sosial, agama, serta nilai kemanusiaan.

Pasalnya, grup ini terang-terangan memuat narasi dan imajinasi seksual antar anggota keluarga dekat.

Menurut definisi dari Cornell Law School, inses adalah bentuk hubungan seksual yang terjadi antara individu yang memiliki keterkaitan darah atau pertalian keluarga sangat dekat.

Ini mencakup hubungan antara saudara kandung, orang tua dan anak, hingga relasi seperti paman dengan keponakan atau kakek dengan cucu.

Dampak dari praktik semacam ini sangat luas. Salah satu bahaya paling serius muncul ketika hubungan sedarah tersebut menghasilkan kehamilan.

Risiko kelainan genetik atau gangguan kesehatan pada anak yang dilahirkan dari hubungan tersebut meningkat tajam karena pewarisan gen dari dua individu yang secara biologis sangat mirip.

Dalam ilmu genetika, anak mewarisi sepasang gen dari masing-masing orang tua. Jika keduanya membawa gen resesif yang sama, peluang munculnya kelainan menjadi lebih besar.

Hal ini disebabkan oleh rendahnya keberagaman genetik, yang seharusnya menjadi perlindungan alami dari berbagai cacat bawaan.

Sebagian besar individu memang tampak sehat karena gen berbahaya sering kali tertutupi oleh gen dominan.

Namun, dalam konteks hubungan sedarah, kemungkinan dua salinan gen yang cacat muncul bersamaan jauh lebih tinggi, yang bisa memicu kelainan fisik, intelektual, bahkan penyakit turunan serius.

Secara sosial, praktik ini juga menimbulkan kerusakan struktural dalam keluarga. Relasi kekuasaan yang tidak seimbang, tekanan emosional, serta trauma psikologis jangka panjang adalah bagian dari dampak yang kerap kali tak terlihat.

Oleh karena itu, pelanggaran terhadap batasan keluarga inti semacam ini bukan hanya masalah moral, tetapi juga persoalan kesehatan publik.

Kesimpulannya, inses bukan hanya tabu dalam banyak budaya dan sistem hukum di seluruh dunia, tetapi juga berbahaya secara medis dan psikologis.

Penting bagi masyarakat untuk memahami risikonya, serta mendorong edukasi yang lebih luas guna mencegah praktik hubungan sedarah, terutama di era digital yang memudahkan penyebaran konten menyimpang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.