Obrolan – Setelah tampil dominan dalam MotoGP Thailand 2025, Marc Marquez disebut-sebut memiliki gaya balap yang mirip dengan juara dunia F1 empat kali berturut-turut, Max Verstappen.
Penilaian tersebut datang dari mantan pembalap MotoGP asal Spanyol, Alex Criville, yang menilai Marquez menunjukkan performa luar biasa di seri pertama MotoGP 2025.
Criville, yang pernah berlaga di ajang balap motor 500cc selama 10 musim, mengamati aksi Marquez di Buriram dan langsung teringat pada dominasi Verstappen di Formula 1 pada musim 2023, yang berhasil memenangkan 19 dari 22 balapan F1.
“Favorit (juara) sudah pasti Marc Marquez,” ungkap Criville dalam wawancara dengan Radio Marca, seperti dilaporkan oleh situs Spanyol, Relevo.
Criville menambahkan, “Aku bisa melihat Marc sangat bahagia karena saudaranya, Alex Marquez, semakin berkembang dan berhasil naik podium. Kini, Pecco Bagnaia harus segera bangkit untuk mengejar gelar juara dunia, karena sepertinya Marquez sangat superior musim ini dan dalam kondisi fisik yang prima.”
Criville juga membandingkan dominasi Marquez dengan Verstappen, yang sudah merebut empat gelar juara dunia F1 berturut-turut dari 2021 hingga 2024.
“Aku rasa situasi itu bisa terjadi dengan Marc Marquez, seperti yang kita lihat dengan Verstappen di F1,” tuturnya.
Marc Marquez Ungkap Perubahan Sikap di MotoGP 2025
Marc Marquez juga membuka diri mengenai perbedaan sikapnya di MotoGP 2025 dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu. Pembalap berusia 32 tahun ini mengaku kini lebih berhati-hati dan tidak lagi terlalu berani dalam mengambil risiko di lintasan.
Sebagai salah satu pembalap paling berpengalaman di grid MotoGP, Marquez telah melewati 190 balapan dengan 63 kemenangan, 112 podium, dan enam gelar juara dunia, enam di antaranya di kelas MotoGP.
Sejak debutnya pada 2013, Marquez dikenal dengan gaya balapnya yang agresif dan berani mengambil risiko, namun ia mengakui bahwa sikap tersebut sering kali berujung pada cedera serius.
“Saya berpikir untuk tidak membuat kesalahan,” kata Marquez, mengungkapkan perubahan dalam pendekatannya terhadap balapan. “Sepuluh tahun yang lalu, saya hanya berpikir tentang menang dan mencoba berbagai hal.”
Marquez mengakui bahwa semangat untuk meraih prestasi yang besar membuatnya seringkali melakukan manuver berisiko tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
“Agresivitas dan berani ambil risiko memang ada harganya,” lanjutnya, merujuk pada cedera patah tulang humerus yang dialaminya pada periode 2020 hingga 2024.
Kini, dengan pengalaman yang lebih matang, Marquez siap menghadapi seri kedua MotoGP 2025, yang akan digelar di GP Argentina pada 14-16 Maret mendatang.












