Obrolan.ID – Manajer tim LCR Honda, Lucio Cecchinello, menyatakan rasa khawatirnya terhadap performa luar biasa Johann Zarco yang tampil sangat dominan di MotoGP Prancis 2025 dalam kondisi lintasan basah.
Pada balapan yang diguyur hujan di sirkuit Le Mans, Minggu (11/5/2025) Zarco menjadi salah satu dari sedikit pembalap yang memutuskan tetap menggunakan ban basah sejak start.
Sementara mayoritas pebalap, termasuk Marc Marquez memilih untuk mengganti ban ke tipe slick usai lap pemanasan. Keputusan Zarco terbukti tepat karena kondisi lintasan tetap basah hingga pertengahan balapan.
Zarco berhasil lolos dari kekacauan di Tikungan 3 yang dipicu insiden oleh Enea Bastianini pada lap pertama. Setelah itu, ia tampil konsisten dan mulai mendekati posisi terdepan.
Di lap kedelapan, Zarco mengambil alih kepemimpinan dan mempertahankan posisi tersebut hingga menyentuh garis finis, meninggalkan lawan-lawannya dengan selisih waktu hampir 20 detik.
Yang menarik perhatian adalah performanya yang satu detik lebih cepat per lap dibanding Marc Marquez, yang biasanya menjadi acuan kecepatan dalam kondisi trek basah.
Fakta ini membuat Lucio Cecchinello cukup cemas. Menurutnya, keunggulan sebesar itu justru bisa menjadi bumerang karena berisiko membuat kesalahan fatal.
“Masalahnya, Marc Marquez adalah pembalap tercepat kedua di lintasan saat itu,” ujar Cecchinello dalam wawancaranya dengan program After the Flag MotoGP.
“Dalam kondisi hujan, Marc biasanya tak tertandingi. Tapi kali ini, Zarco satu detik lebih cepat darinya di setiap lap. Itu membuat kami khawatir, bukan karena kecepatannya, tetapi karena risiko yang menyertainya.”
Menurut Cecchinello, kecepatan luar biasa seperti itu bisa membuat pembalap terlalu agresif dan berpotensi membuat kesalahan.
Namun, Zarco mampu mengelola balapan dengan tenang dan akhirnya meraih kemenangan penting, yang sekaligus menjadi kemenangan pertama Honda sejak GP Amerika 2023, ketika Alex Rins yang kala itu membela LCR – berhasil meraih podium tertinggi.
Mengenai strategi pemilihan ban, Lucio Cecchinello menegaskan bahwa keputusan untuk memulai balapan dengan ban basah bukanlah kebetulan. Timnya telah melakukan persiapan matang dengan menganalisis data cuaca secara rinci.
“Kami memantau radar cuaca dengan sangat teliti,” ungkap Cecchinello. “Kami menggunakan berbagai aplikasi dan alat pemantau untuk melihat perkembangan cuaca secara real time. Saya dan kepala kru sama-sama yakin bahwa dalam 20 menit pertama balapan, hujan akan tetap turun atau kondisi lintasan tidak akan cukup kering.”
Zarco pun diberi informasi dan diyakinkan oleh tim. “Saya menunjukkan radar cuaca kepadanya, kami berdiskusi, dan saya katakan bahwa hujan akan terus bertahan di sekitar sirkuit. Ia pun memutuskan untuk tetap berada di grid dengan ban basah.”
Keputusan berani tersebut menjadi kunci utama kemenangan Zarco. Sementara pembalap lain kehilangan waktu karena masuk pit untuk mengganti ban, Zarco langsung memanfaatkan keunggulan komponnya di lintasan basah dan menciptakan jarak signifikan sejak awal.
Kemenangan ini juga menjadi suntikan moral besar bagi tim LCR Honda yang telah menantikan hasil positif. Lucio Cecchinello memuji kerja sama seluruh kru dan tekad Zarco yang tetap tenang meski menghadapi tekanan besar.
Dengan hasil ini, Zarco memperlihatkan bahwa keputusan strategis dan keberanian bisa mengubah arah balapan sepenuhnya. Selain itu, kemenangan ini menegaskan bahwa dalam balapan seperti MotoGP, faktor cuaca dan kecermatan membaca kondisi bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan.
Kini, LCR Honda berharap bisa mempertahankan momentum ini dan menunjukkan bahwa kemenangan ini bukan sekadar keberuntungan semata, melainkan hasil dari persiapan matang, keberanian strategi, dan eksekusi tanpa cela.
