Obrolan – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami dugaan aliran dana fashion show anak dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Khusus, Muhammad Haniv. Haniv sendiri saat ini berstatus sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi.
Penelitian KPK terhadap kasus ini berfokus pada aliran dana fashion show yang diadakan oleh anak Haniv, yang diketahui menjalankan sebuah merek pakaian pria bernama FH Pour Homme by Feby Haniv.
KPK telah memanggil beberapa saksi untuk memperdalam penyelidikan terkait aliran dana tersebut. Hal ini menjadi salah satu aspek penting dalam pemeriksaan yang lebih luas terkait gratifikasi yang diterima oleh Haniv selama masa jabatannya.
Pemeriksaan Saksi Terkait Dana Fashion Show
Pada Selasa (4/3/2025), KPK memanggil dua saksi untuk diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Salah satunya adalah Shitta Amalia, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP PMA) 6 Direktorat Jenderal Pajak.
Shitta diminta untuk memberikan keterangan terkait dengan kebijakan permintaan dana untuk mendukung fashion show yang melibatkan anak Haniv.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendalami lebih jauh aliran dana yang digunakan dalam acara tersebut, apakah ada dugaan penyalahgunaan wewenang atau pengalihan dana yang melibatkan oknum pejabat pajak.
Selain Shitta, KPK juga memanggil Sharif Benyamin, yang saat ini menjabat sebagai Direktur KSO Summarecon Serpong.
Sharif dimintai keterangan terkait aliran uang yang diduga mengalir kepada Haniv, yang terkait dengan pengadaan dana untuk acara fashion show tersebut.
Pemeriksaan saksi ini menunjukkan upaya KPK untuk menggali lebih dalam apakah ada keterlibatan pihak luar dalam pendanaan acara tersebut dan apakah ada pemanfaatan kekuasaan atau pengaruh pejabat pajak yang digunakan untuk tujuan pribadi atau keuntungan bisnis.
Kasus Gratifikasi Muhammad Haniv
Muhammad Haniv sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi senilai Rp21,5 miliar.
Gratifikasi ini diduga terjadi saat Haniv menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus.
Dana yang diterima oleh Haniv ini dilaporkan berasal dari beberapa pihak yang berharap mendapatkan keuntungan atau kemudahan dalam urusan perpajakan.
Salah satu bagian dari gratifikasi ini yang tengah diselidiki adalah penggunaan anggaran Rp804 juta yang diklaim digunakan untuk dana fashion show merek pakaian anaknya, FH Pour Homme by Feby Haniv.
KPK telah mengidentifikasi bahwa sejumlah dana ini digunakan untuk mendukung acara yang bertujuan memperkenalkan merek pakaian tersebut.
Meskipun sejumlah dana fashion show tersebut menjadi bagian dari fokus pemeriksaan, KPK juga masih terus melakukan pengumpulan bukti-bukti lainnya, yang diharapkan bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai keterkaitan antara gratifikasi yang diterima Haniv dengan tindakan korupsi atau penyalahgunaan wewenang yang lebih besar.
Fokus KPK dalam Mengumpulkan Bukti
Meskipun Haniv telah ditetapkan sebagai tersangka, hingga saat ini KPK belum melakukan penahanan terhadap dirinya.
KPK memilih untuk lebih fokus dalam mengumpulkan bukti-bukti yang lebih lengkap, serta memeriksa lebih banyak saksi untuk menguatkan dakwaan terhadap Haniv.
Selain itu, KPK juga tengah melakukan pencarian aset yang diduga berkaitan dengan kasus ini. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa semua aliran dana yang terkait dengan gratifikasi dapat dilacak dengan jelas dan transparan.
KPK juga masih menelusuri apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini, baik dalam hal pengalihan dana maupun dalam kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan kekuasaan untuk mendukung kepentingan pribadi.
Dampak Kasus Terhadap Dunia Perpajakan
Kasus ini mengundang perhatian besar, tidak hanya karena melibatkan seorang pejabat tinggi dari Direktorat Jenderal Pajak, tetapi juga karena menyangkut dugaan penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan dana publik untuk kepentingan pribadi.
Jika terbukti, hal ini bisa merusak reputasi lembaga perpajakan yang seharusnya berfungsi untuk melayani masyarakat dan menjaga kestabilan ekonomi negara.
Oleh karena itu, KPK berharap dapat mengungkap fakta-fakta yang ada dengan cepat dan transparan agar tidak menambah keraguan publik terhadap integritas lembaga negara.
Kesimpulan
Kasus dugaan gratifikasi yang melibatkan Muhammad Haniv dan aliran dana fashion show anaknya menjadi sorotan publik.
KPK terus bekerja untuk memeriksa bukti dan saksi yang dapat mengungkap lebih jauh keterlibatan pihak-pihak terkait.
Dengan memfokuskan penyelidikan pada aliran dana fashion show dan pengumpulan bukti yang kuat, KPK berharap dapat mengungkap skandal ini secara menyeluruh dan memberikan keadilan bagi masyarakat.
Tentu saja, pengungkapan kasus ini juga akan menjadi ujian bagi pemerintah dan lembaga penegak hukum untuk memastikan tidak ada tempat bagi praktik korupsi di institusi negara.
Sumber: Tirto