Jejak Digital Kopka Basar Promosikan Judi Sabung Ayam Way Kanan

Avatar photo
2 Oknum TNI Penembak 3 Polisi di Way Kanan Resmi Jadi Tersangka

Obrolan.id – Publik Indonesia dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan Kopka Basar, seorang anggota TNI, mempromosikan judi sabung ayam di Way Kanan melalui media sosial.

Kopka Basar, yang kini tengah menjadi sorotan, juga terlibat dalam peristiwa dugaan penembakan terhadap tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, sampai tewas.

Video yang Kopka Basar unggah memperlihatkan dirinya mengajak masyarakat untuk menonton pertandingan judi sabung ayam yang akan disiarkan langsung.

Tak hanya itu, video lainnya juga memperlihatkan Kopka Basar yang sedang memamerkan pistol, yang diduga merupakan senjata api jenis Pindad G2 Combat.

Jejak Digital Kopka Basar yang Viral

Keberadaan video Kopka Basar yang mempromosikan sabung ayam mendapat perhatian publik setelah diunggah di berbagai platform media sosial, terutama Twitter.

Dalam video berdurasi 16 detik yang diunggah oleh akun Twitter @hitampekat_2004 pada 17 Maret, terlihat Kopka Basar memegang pistol dan menembakan beberapa peluru ke arah tanah.

Hal ini memicu berbagai reaksi dari netizen, terutama mengingat statusnya sebagai anggota TNI.

Tindakan Kopka Basar ini menjadi kontroversial karena mengajak masyarakat untuk terlibat dalam praktik perjudian sabung ayam yang ilegal.

Judi sabung ayam sendiri merupakan aktivitas yang dilarang di Indonesia dan seringkali melibatkan kerusakan sosial serta kerugian finansial.

Banyak pihak mengutuk tindakan tersebut, terutama mengingat posisi seorang anggota TNI yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.

Penembakan di Way Kanan

Pada hari yang sama, tiga anggota polisi Polres Way Kanan tewas saat melakukan penggerebekan terhadap judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan.

Insiden penembakan yang terjadi saat penggerebekan tersebut mengakibatkan tiga polisi, yaitu Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Ba Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan Ba Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta, meninggal dunia.

Tiga polisi tersebut ditembak secara brutal di berbagai bagian tubuh mereka, seperti dada, mata, dan bibir kiri.

Kopka Basar, yang disebut-sebut terlibat dalam insiden penembakan ini, kini tengah dalam penyelidikan oleh Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad).

Dia bersama dengan Peltu Lubis telah diamankan oleh pihak berwajib. Namun, hingga saat ini keduanya masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini, dan belum ada penetapan tersangka.

Pistol Pindad G2 Combat yang Diperlihatkan

Setelah beredarnya video yang memperlihatkan Kopka Basar memamerkan pistol, perhatian publik tertuju pada spesifikasi senjata yang digunakannya.

Pistol yang diduga digunakan oleh Kopka Basar adalah Pindad G2 Combat, sebuah senjata genggam yang diproduksi oleh PT Pindad.

Pistol ini banyak digunakan oleh angkatan bersenjata Indonesia karena desainnya yang handal dan akurat dalam berbagai situasi.

Spesifikasi dari pistol Pindad G2 Combat adalah sebagai berikut:

  • Kaliber: 9 x 19 mm Parabellum
  • Panjang Keseluruhan: 200 mm
  • Panjang Laras: 4,5 inci
  • Berat: 0,90 kg
  • Kapasitas Peluru: 15 butir
  • Mekanisme Tembakan: Semi-otomatis
  • Jangkauan Efektif: 25 m

Pistol Pindad G2 Combat terkenal karena kemampuannya dalam menjaga akurasi di medan pertempuran jarak dekat, yang sangat cocok untuk digunakan oleh aparat militer dalam berbagai operasi.

Dampak Sosial dan Hukum

Peristiwa yang melibatkan Kopka Basar ini tidak hanya menyoroti tindakan yang dilakukannya, tetapi juga menimbulkan dampak besar dalam berbagai sektor.

Tindakan mempromosikan judi sabung ayam yang dilakukannya jelas melanggar hukum dan mencoreng citra TNI sebagai institusi yang seharusnya menjaga kedisiplinan dan moralitas.

Selain itu, peran Kopka Basar dalam penembakan tiga anggota polisi menambah buruk situasi ini.

Penyelidikan atas insiden penembakan dan dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Kopka Basar dan Peltu Lubis kini menjadi fokus utama kepolisian dan instansi terkait.

Para pelaku akan menjalani proses hukum lebih lanjut, dan jika terbukti bersalah, mereka akan mendapatkan sanksi yang tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.

Tindak lanjut dari kasus ini akan sangat menentukan masa depan kedua oknum TNI tersebut. Sementara itu, masyarakat berharap agar tindakan serupa tidak terulang dan bahwa semua pihak yang terlibat dalam praktik ilegal seperti judi sabung ayam dapat ditindak dengan tegas sesuai hukum.

Ke depannya, diharapkan pihak berwenang dapat menjaga keamanan dan ketertiban, serta menindak segala bentuk pelanggaran yang merugikan masyarakat.

Dengan semakin berkembangnya jejak digital, setiap tindakan yang dilakukan oleh publik, terutama yang melibatkan tokoh masyarakat seperti anggota TNI, akan lebih mudah terdeteksi dan mendapat sorotan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.