Obrolan – Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, mengusulkan agar Danantara, sebuah perusahaan yang baru berdiri, dapat membangun pabrik pengolahan sawit yang dapat membantu petani kecil, terutama petani sawit rakyat, agar tidak bergantung pada perusahaan besar.
Usulan ini disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan dan Direktur Utama Perum Bulog, Senin (3 Maret 2025).
Herman Khaeron mengungkapkan, “Apabila Danantara sudah beroperasi, saya usulkan untuk membangun pabrik sawit yang dapat mendukung petani kecil. Tujuannya agar mereka tidak bergantung pada pengusaha besar yang sering kali memiliki praktik bisnis yang merugikan petani.”
Khaeron juga menyoroti masalah ketergantungan pasar internasional yang sering kali membuat petani sawit lokal kesulitan ketika harga komoditas internasional melonjak.
“Ketika harga internasional tinggi, kita hanya mengekspor tanpa memperhatikan kebutuhan domestik. Ini yang harus diatur dengan strategi jangka panjang,” tambahnya.
Herman berharap investasi pabrik sawit oleh Danantara dapat memberikan stabilitas harga sawit rakyat dan memastikan adanya keseimbangan antara suplai dan permintaan di pasar domestik.
Ia juga menekankan pentingnya mekanisme yang lebih tegas dalam pemenuhan kebutuhan domestik, khususnya dalam kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) untuk minyak sawit.
Namun, Khaeron memperingatkan agar kebijakan ekspor tidak dihentikan sepenuhnya, karena itu akan berdampak buruk bagi harga dan produksi sawit rakyat.
“Kita harus belajar dari pengalaman beberapa tahun lalu ketika kebijakan penghentian ekspor sawit menyebabkan harga sawit rakyat jatuh dan produk mereka tidak terserap pasar,” ujarnya. “Ini merupakan dilema yang harus kita hindari,” pungkasnya.