Gubernur Jawa Barat Sedih Lihat Hutan Lindung Terdampak Pembangunan Eiger Adventure Land

favicon
Gubernur Jawa Barat Sedih Lihat Hutan Lindung Terdampak Pembangunan Eiger Adventure Land

Obrolan – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tampak menunjukkan ekspresi sedih saat mengunjungi lokasi pembangunan wahana wisata Eiger Adventure Land (EAL) di Desa Sukagalih, Megamendung, Kabupaten Bogor, Kamis (7/3/2025).

Ia turut serta dalam rombongan yang dipimpin oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dan Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, yang melakukan inspeksi mendadak ke kawasan Puncak pasca-banjir besar yang melanda Jabodetabek pada akhir pekan lalu.

Dedi tak dapat menahan kesedihannya ketika melihat kondisi hutan lindung yang gundul akibat pembangunan berbagai bangunan, baik yang telah berdiri maupun yang masih dalam proses konstruksi.

“Dari sisi regulasi, perizinannya bisa dicabut tidak? Itu kan hutan lindung, kenapa bisa gundul dan banyak bangunan?” ungkapnya dengan wajah penuh kekhawatiran.

Dedi menekankan pentingnya mengembalikan kawasan Puncak dengan memperhatikan tata ruang yang tepat, untuk kepentingan pelestarian alam dan keselamatan masyarakat. Sebagai respons, pihaknya memutuskan untuk menyegel proyek pembangunan EAL tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq juga menegaskan bahwa kawasan yang termasuk dalam hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung tidak seharusnya dijadikan lokasi pembangunan.

DAS ini, yang terletak di dalam hutan lindung dan konservasi Taman Nasional Gunung Gede, seharusnya tidak boleh ada bangunan yang berdiri di atasnya.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup, luas hutan di hulu DAS Ciliwung yang awalnya mencapai 15 ribu hektare pada 2010, telah menyusut menjadi hanya 7 ribu hektare pada 2022 akibat alih fungsi lahan menjadi kawasan pertanian, pemukiman, dan tempat wisata.

Hanif menyebutkan bahwa perubahan fungsi ini berkontribusi pada peningkatan frekuensi banjir besar yang melanda wilayah Bogor, Depok, Jakarta, dan Bekasi setiap tahunnya.

Kondisi ini diperburuk dengan lahan kritis di hulu DAS Ciliwung yang mencapai lebih dari 3.200 hektare, dan laju erosi yang sangat tinggi di kawasan tersebut.

Akibatnya, sedimentasi di bendungan semakin cepat, mengurangi kapasitas tampung air dan meningkatkan risiko banjir, terutama di wilayah hilir seperti Jakarta.

Hanif menegaskan bahwa pembangunan apapun di lahan DAS sangat tidak diperbolehkan. Ia pun akan mengirimkan surat kepada Menteri Kehutanan dan BUMN untuk mengevaluasi perizinan proyek wisata seperti Eiger Adventure Land.

“Tidak boleh hutan konservasi dirusak seperti ini. Kami segel dan meminta pembangunan dihentikan sementara,” pungkasnya dikutip dari Tempo.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.