Giovanna Milana, Sahabat Megawati Hangestri Bongkar Aib Red Sparks

favicon
Giovanna Milana dan Megawati Hangestri

Obrolan.ID – Giovanna Milana, atlet voli profesional asal Amerika Serikat, yang juga sahabat dekat Megawati Hangestri mendadak bongkar aib Jung Kwan Jang Red Sparks.

Klub ini sempat menaungi dirinya dan Megawati Hangestri dalam kompetisi V-League musim 2023/2024. Lewat media sosial, Gia sapaan akrabnya menyampaikan kekecewaan terhadap perlakuan klub yang ia nilai tidak manusiawi.

Dalam unggahannya, Gia menulis, “Pemain di sini diperlakukan seperti properti, bukan sebagai manusia,” sebagai respons atas pertanyaan netizen mengenai absennya ucapan perpisahan dari pihak klub setelah ia hengkang.

Meski pernyataan tersebut akhirnya dihapus, dampaknya terlanjur menyebar luas dan memantik diskusi serius di komunitas voli internasional.

Ungkapan jujur Giovanna Milana muncul bersamaan dengan kontroversi lain yang menyelimuti Red Sparks, yakni tidak dimasukkannya Megawati dalam daftar Best 7 V-League 2024/2025.

Padahal, selama musim tersebut, Mega tampil impresif dengan dua kali menyabet gelar MVP ronde, membawa tim menembus babak final, serta mencetak rekor 13 kemenangan beruntun.

Namun, posisi opposite terbaik justru diberikan kepada Gyselle Silva dari GS Caltex. Keputusan tersebut memicu kemarahan penggemar voli tanah air, yang menilai Megawati layak mendapatkan tempat di Best 7.

“Kalau Mega berasal dari Korea atau Thailand, pasti langsung dipilih jadi Best Opposite. Ini tidak adil!” tulis seorang netizen. Komentar lainnya berbunyi, “Empat kategori serangan, Mega peringkat satu. Tapi malah tidak masuk daftar. Apa dasarnya?”

Ketidakpuasan publik meluas menjadi seruan boikot terhadap V-League musim mendatang. Banyak yang menilai bahwa federasi voli Korea (KOVO) hanya memanfaatkan ketenaran Megawati untuk promosi liga, tanpa memberikan penghargaan yang setimpal atas kontribusinya selama dua musim terakhir bersama Red Sparks.

Setelah kontraknya berakhir, Megawati kembali ke Tanah Air dan langsung unjuk gigi di Final Four Proliga 2025 bersama Gresik Petrokimia.

Meski timnya gagal mencapai partai puncak, performa Mega tetap menjadi sorotan dan membuktikan bahwa ia masih menjadi salah satu opposite terbaik di kancah nasional.

Sementara itu, Giovanna saat ini membela Atlanta Volleyball Club di League One Volleyball (LOVB), liga voli profesional yang sedang berkembang pesat di Amerika Serikat.

Rumor mengenai kemungkinan dirinya kembali ke Red Sparks sempat mencuat, terutama setelah isu kepergian Vanja Bukilic. Namun, pernyataan Gia tentang pengalaman buruknya di klub tersebut membuat wacana reuni itu menjadi diragukan.

Kritik vokal dari Gia juga memunculkan diskusi lebih luas mengenai perlakuan terhadap atlet asing di liga voli Korea.

Banyak pihak mulai mempertanyakan bagaimana sistem perlakuan terhadap pemain profesional, yang selama ini tampak lebih berorientasi bisnis daripada memperhatikan aspek kemanusiaan.

Kisah Giovanna Milana dan Megawati Hangestri menjadi refleksi keras bahwa prestasi di lapangan belum tentu sebanding dengan penghargaan yang diterima.

Banyak atlet asing yang merasa dikomodifikasi oleh klub dan liga, tanpa mendapat perlindungan serta pengakuan yang layak atas kerja keras mereka.

Kini, para pencinta voli Indonesia menantikan keputusan Megawati selanjutnya: apakah ia akan kembali ke Liga Korea, mencoba peruntungan di Eropa, atau menetap di Proliga?

Di sisi lain, suara-suara kritis seperti milik Gia dapat menjadi momentum penting bagi perubahan dalam sistem liga voli internasional, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak pemain asing yang selama ini cenderung bungkam.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.