Obrolan.id – JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memberikan klarifikasi terkait isu pergantian direktur utama Citilink Indonesia.
Seiring beredarnya kabar bahwa Darsito Hendro Seputro, mantan eksekutif di Thai Lion Air, menjadi kandidat utama untuk posisi tersebut, Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, menjelaskan bahwa pembahasan mengenai sosok pengganti masih berlangsung di internal perusahaan.
“Calonnya ada beberapa,” kata Ade R. Susardi ketika ditemui di Kementerian BUMN Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.
Dia juga mengonfirmasi bahwa masa jabatan direktur utama Citilink Indonesia yang sebelumnya telah berakhir, karena masa jabatan direksi perusahaan berbiaya rendah tersebut adalah tiga tahun. “Sudah habis, jadwalnya sudah,” ujarnya.
Namun, Ade menambahkan bahwa proses pemilihan ini belum mencapai kepastian, mengingat adanya mekanisme persetujuan dari pemerintah. “Prosesnya panjang. Kita setuju belum tentu pemerintah setuju,” ujar Ade.
Selain itu, Garuda Indonesia juga menanggapi informasi yang beredar di media sosial X (dulu Twitter) terkait sejumlah nama dan daftar gaji karyawan Garuda yang diduga berasal dari maskapai Lion Air.
Manajemen Garuda Indonesia menanggapi informasi tersebut dengan membantah kebenarannya.
“Informasi terkait tugas, fungsi, dan remunerasi tersebut tidak sepenuhnya valid,” kata manajemen Garuda dalam keterangan resminya pada Rabu, 5 Maret 2025.
Beberapa nama yang tercantum dalam daftar tersebut, menurut Garuda, memang tercatat sebagai “CEO Office Specialist” hingga “Lead Professional,” yang membantu CEO dalam berbagai fungsi strategis berdasarkan keahlian mereka.
Nama-nama tersebut bertugas dalam perencanaan pengembangan bisnis, operasional, komersial, dan pengembangan jaringan.
Direktur Human Capital & Corporate Service Garuda Indonesia, Enny Kristiani, mengingatkan pentingnya tata kelola organisasi yang baik dan mengedepankan prinsip good corporate governance. Ia juga menyayangkan penyebarluasan informasi yang tidak akurat.
“Kami mengajak publik untuk lebih bijak dalam menyebarluaskan informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.
Beberapa nama yang sempat disebutkan dalam daftar gaji tersebut termasuk Darsito Hendro Seputro, Cahyadi Indrananto, dan Heri Martanto, yang diduga memperoleh gaji Rp 117 juta sebagai CEO Office Specialist.
Gaji yang disebutkan bervariasi mulai dari Rp 31 juta hingga hampir Rp 1 miliar per bulan untuk seluruh karyawan yang sebelumnya berasal dari Lion Air.
Sumber: CNBC Indonesia