Obrolan.ID – Eks Marinir gabung Rusia menjadi topik perbincangan paling hangat publik setelah sosok Serda Satria Arda Kumbara viral di TikTok.
TNI Angkatan Laut akhirnya angkat bicara mengenai viralnya unggahan di TikTok yang menampilkan seorang pria mengaku sebagai mantan anggota Korps Marinir TNI AL dan kini terlibat dalam operasi militer bersama Rusia.
Fenomena eks Marinir gabung Rusia ini memicu perdebatan dan rasa penasaran warganet.
Akun TikTok bernama @zstorm689 mempublikasikan dua foto yang langsung menyita perhatian.
Dalam unggahan tersebut terlihat seorang pria dalam dua tampilan berbeda: satu dengan seragam militer yang diduga milik Rusia, dan satu lagi mengenakan atribut TNI AL.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady, memberikan klarifikasi resmi.
Ia menyatakan bahwa pria dalam foto tersebut adalah Satria Arda Kumbara, mantan prajurit Korps Marinir TNI AL berpangkat terakhir Sersan Dua (Serda).
“Personel tersebut pecatan dari Marinir,” tegas Wira saat dikonfirmasi pada Jumat (9/6). Ia menjelaskan bahwa Satria telah diberhentikan secara tidak hormat dari dinas kemiliteran karena melakukan desersi sejak 13 Juni 2022.
Desersi atau tindakan meninggalkan tugas militer tanpa izin adalah pelanggaran berat dalam dunia militer. Akibat perbuatannya, Satria dijatuhi vonis pidana oleh Pengadilan Militer II-08 Jakarta.
“Putusan In Absensia Dilmil II-08 Jakarta, yang bersangkutan dijatuhi hukuman pidana penjara 1 tahun dan tambahan pidana berupa pemecatan dari dinas militer,” jelas Wira.
Putusan tersebut tercatat dalam dokumen resmi bernomor 56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 yang ditetapkan pada 6 April 2023.
Selain itu, putusan tersebut telah memiliki kekuatan hukum tetap sejak 17 April 2023, sesuai dengan nomor registrasi No. AMKHT/56-K/PM.II-08/AL/IV/2023.
Kabar mengenai eks Marinir gabung Rusia ini semakin ramai diperbincangkan di media sosial, terutama karena konteks geopolitik dan keterlibatan Rusia dalam sejumlah konflik global.
Namun, TNI AL dengan tegas menyatakan bahwa Satria tidak lagi memiliki hubungan apapun dengan institusi militer Indonesia sejak putusan pemecatannya.
Fenomena seperti ini menjadi perhatian tersendiri bagi TNI AL. Selain menyangkut citra institusi, kasus eks Marinir gabung Rusia juga membuka diskusi tentang bagaimana pengawasan terhadap mantan prajurit yang telah diberhentikan.
Belum diketahui secara pasti bagaimana Satria Arda Kumbara bisa terlibat dalam operasi militer di luar negeri.
Namun, munculnya konten tersebut menjadi sorotan tajam publik, mengingat latar belakangnya sebagai bagian dari Korps Marinir Indonesia yang memiliki disiplin tinggi dan loyalitas pada negara.
TNI AL pun mengimbau masyarakat untuk tidak langsung mempercayai klaim-klaim pribadi di media sosial tanpa verifikasi dari sumber resmi.
Kasus eks Marinir gabung Rusia ini diharapkan menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya akuntabilitas dan pemantauan terhadap mantan personel militer.