Obrolan.ID – Dendam lama menjadi motif penyerangan pelaku terhadap seorang pengantin pria di Palembang hingga terluka parah saat hendak akad nikah.
Ahmad Handa adalah pengantin pria di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal menjelang akad nikah pada Minggu (11/5).
Seperti informasi yang beredar, kejadian ini bermula saat pengantin pria bersama keluarganya tiba di lokasi akad nikah dan resepsi pernikahannya di Jalan Panca Usaha, Palembang.
Setelah pengantin pria turun dari mobil, empat orang pria yang salah satunya diketahui bernama Ian dan rombongannya tiba-tiba muncul dan langsung menyerang.
Ahmad Handa yang turun dari mobil langsung menjadi korban penyerangan senjata tajam dan senjata api hingga akhirnya mengalami luka di bagian punggung.
Serangan mendadak tersebut membuat suasana di lokasi acara menjadi panik. Para tamu dan keluarga yang sudah hadir sontak berteriak dan berhamburan menyelamatkan diri.
Saat kejadian, Ahmad Handa tidak sempat memberikan perlawanan sehingga korban mengalami luka serius di bagian kepala, tangan, dan kaki akibat sabetan senjata tajam.
Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari, Palembang, untuk mendapatkan perawatan medis karena luka serius ditubuhnya.
Usai kejadian, Ahmad masih dirawat di ruang intensif dengan kondisi diperban hampir nyaris seluruh tubuhnya, sedangkan resepsi pernikahan terpaksa dibatalkan.
Ibu korban, Ningcik, yang ditemui di rumah sakit mengaku masih syok dan tak kuasa menahan kesedihan atas musibah yang dialami anaknya tersebut.
Ningcik mengaku tidak mengetahui motif di balik serangan brutal terhadap putranya itu. “Kami kaget, kami tidak tahu siapa pelakunya dan apa motifnya, begitu kami turun kami diserang,” ujar Ningcik.
Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Palembang telah menerima laporan atas kejadian itu dan saat ini masih melakukan penyelidikan intensif.
“Sementara info yang kami dapat motif penyerangannya adalah dendam lama para pelaku dengan korban. Namun untuk jelasnya akan kita ungkap setelah para pelaku tertangkap. Kami juga masih mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian. Kami akan kejar para pelaku dan ungkap motif di balik penyerangan ini seterang-terangnya,” kata Kapolsek Seberang Ulu I Palembang AKP Herri.
Ditemui di rumah sakit, Ahmad yang dalam kondisi tak berdaya dan penuh luka terbata mengungkapkan bahwa penyerangnya berjumlah lima orang.
Tiga orang di antaranya menyerangnya menggunakan senjata tajam jenis parang, sementara satu orang lainnya menodongkan pistol dan menghalangi mobilnya.
“Ada lima orang, tiga pakai parang, satu pakai pistol. Yang megang pistol saya kenal, namanya Jono alias Ian,” ujar Ahmad kepada awak media, Minggu siang.
Menurut Ahmad, serangan tersebut diduga dilatarbelakangi dendam lama. Ia mengaku pernah berselisih dengan Jono pada tahun 2019.
“Dia itu nuduh aku cepu (informan polisi), padahal aku tidak merasa. Kami pernah ribut di atas Jembatan Kertapati, aku diteriakin maling, aku lari, dia lari. Terus waktu dia sendirian, aku tusuk,” jelas Ahmad.
Ia menduga dendam lama itu yang menjadi motif pelaku melakukan aksi balas dendam tepat di hari pernikahannya.
Ahmad yang tidak membawa senjata saat itu hanya bisa menyelamatkan diri dengan masuk ke rumah warga dalam kondisi bersimbah darah.
“Pas dikejar dan kena bacok, aku lari masuk ke rumah warga. Awalnya dikira aku dikejar polisi karena ada suara tembakan. Tapi, setelah tahu kondisinya, aku langsung dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.