Obrolan – Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, memberikan apresiasi atas penampilan gemilang Marc Marquez pada MotoGP Thailand 2025, di mana pembalap asal Spanyol ini menunjukkan dominasi luar biasa.
Pada akhir pekan yang bersejarah tersebut, Marquez berhasil meraih pole position, kemenangan di sesi sprint, dan juga di balapan utama, memberikan Ducati hasil yang luar biasa.
Keberhasilan Marquez sangat mencolok, terutama jika dibandingkan dengan performa rekan setimnya, Francesco Bagnaia, yang harus berjuang keras di kualifikasi dan hanya berhasil meraih posisi ketiga.
Bagnaia, yang telah menjadi juara dunia pada musim 2022 dan 2023, berusaha keras dalam balapan, namun tidak mampu menembus posisi lebih tinggi, baik pada sesi sprint maupun balapan utama.
Davide Tardozzi mengungkapkan bahwa meskipun tim Ducati akan lebih senang jika kedua pembalapnya bisa finis di urutan pertama dan kedua.
Ia tetap merasa puas dengan hasil yang didapatkan, meskipun Alex Marquez, adik dari Marc Marquez, berhasil finis di posisi kedua, menggunakan Ducati milik Gresini Racing.
“Meski kami ingin finis di posisi pertama dan kedua, saya tetap senang melihat Alex berada di posisi kedua dengan Ducati lainnya. Itu adalah pencapaian yang hebat,” ujar Davide Tardozzi.
“Finis di urutan pertama, kedua, ketiga, dan keempat di balapan pembuka memberi kami kenyamanan, mengingat para pesaing kami juga sudah meningkatkan kemampuan mereka,” tambahnya.
Tardozzi juga memberikan pujian kepada Marc Marquez atas keunggulannya di sirkuit, terutama dalam hal race pace yang luar biasa.
Namun, Davide Tardozzi mengingatkan bahwa gaya balap Marquez mungkin sangat cocok untuk beberapa sirkuit di awal musim ini.
“Marc memiliki keunggulan beberapa persepuluh detik lebih cepat dari rival lainnya. Tapi, saya yakin Pecco (Francesco Bagnaia) juga sangat baik dalam mengelola situasi, seperti yang kita lihat musim lalu,” jelas Tardozzi.
Davide Tardozzi mengakui bahwa meskipun Ducati tampil dominan, mereka tidak bisa lengah, terutama dengan ancaman dari juara dunia, Jorge Martin, yang kini membela Aprilia.
“Kami harus terus mengumpulkan poin sebanyak mungkin untuk memperbesar jarak dengan para pesaing, terutama dengan Martin yang bisa menjadi ancaman serius saat kondisinya sudah 100 persen,” tutup Tardozzi.