Claudio Ranieri, Pelatih AS Roma yang Digantikan Juergen Klopp?

Avatar photo
Claudio Ranieri, Pelatih AS Roma

Obrolan.ID – Stadio Olimpico menjadi saksi momen penuh emosi pada Senin (19/5) dini hari WIB, ketika Claudio Ranieri memimpin laga kandang terakhirnya sebagai pelatih AS Roma.

Kemenangan 3-1 atas AC Milan bukan hanya menandai akhir pertandingan, tetapi juga menjadi penutup karier sang pelatih bersama tim yang sangat dicintainya.

Di hadapan para pendukung setia Roma, pelatih berusia 73 tahun itu menyampaikan pidato menyentuh yang membuat suasana semakin haru.

Ia mengenang masa kecilnya saat duduk di tribun sebagai bocah dari kawasan Testaccio. Kini, enam dekade kemudian, ia kembali ke stadion yang sama, bukan sebagai penonton, tetapi sebagai bagian dari sejarah klub.

Dengan suara bergetar, Claudio Ranieri mengungkapkan kebanggaannya terhadap para pemain Roma yang telah berjuang luar biasa meski musim berjalan sulit.

Ia mengaku hanya meminta satu hal sejak awal: saling membantu. Menurutnya, kerja sama adalah satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan berat di dunia sepak bola.

Rasa terima kasih terus ia ucapkan, bahkan menyebutnya “tak terbatas.” Sebelum laga dimulai, tifosi Roma yang berada di Curva Sud menampilkan koreografi megah sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi Ranieri.

Saat itu, sang pelatih terlihat berusaha menyembunyikan air mata sambil menanti peluit kick-off dibunyikan. Baginya, sepak bola adalah tentang perasaan yang tak bisa dibeli, penuh suka dan duka.

Perjalanan Claudio Ranieri Bersama AS Roma

Claudio Ranieri kembali dipercaya memimpin Roma sejak November, saat performa tim berada di titik terendah.

Ia merupakan pelatih ketiga Roma musim ini setelah Daniele De Rossi dan Ivan Juric. Namun, di bawah arahannya, Roma mengalami perubahan signifikan.

Berkat tangan dinginnya, Roma bangkit dari zona bawah klasemen ke posisi lima besar Serie A. Tidak hanya itu, mereka mencatatkan 19 laga tak terkalahkan dan membuka peluang tipis untuk lolos ke Liga Champions musim depan.

Dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan terakhirnya di Olimpico, Ranieri terlihat emosional.

Ia mengatakan, mungkin baru akan benar-benar merasakan dampak emosionalnya saat menonton ulang momen perpisahan itu. Ia merasa dikelilingi oleh cinta dari orang-orang yang telah mengenalnya seumur hidup.

Pelatih kawakan itu juga menyampaikan pujian kepada para pemainnya yang sempat kehilangan kepercayaan diri di awal musim.

Ia mengatakan bahwa dirinya menanamkan prinsip penting: satu-satunya cara menerima hasil pertandingan adalah dengan memberikan 100 persen usaha di lapangan.

Saat ditanya mengenai target Liga Champions, Ranieri menjawab bahwa ia bukan tipe pelatih yang terobsesi dengan pencapaian semata.

Yang lebih penting, menurutnya, adalah sikap untuk terus belajar, menerima hasil, dan fokus pada pertandingan berikutnya.

Roma masih memiliki satu pertandingan tersisa melawan Torino. Claudio Ranieri menegaskan bahwa timnya akan berjuang menampilkan permainan terbaik hingga detik terakhir musim ini.

Juergen Klopp Gantikan Ranieri?

Berbagai laporan dari media Italia menyebut bahwa Claudio Ranieri tidak akan memperpanjang kontraknya yang berakhir musim ini.

Posisi pelatih kepala Roma kabarnya akan diisi oleh Juergen Klopp, mantan manajer Liverpool yang baru saja menjalankan tugas sebagai Direktur Sepakbola Global di grup Red Bull sejak Januari lalu.

Meski belum resmi diumumkan, nama Klopp mencuat kuat sebagai suksesor Ranieri. Presiden klub, Dan Friedkin, dilaporkan telah memberikan lampu hijau untuk merekrut pelatih asal Jerman tersebut.

Harapannya, Klopp bisa membawa Roma ke era kejayaan baru di kompetisi domestik maupun Eropa.

Sementara itu, Ranieri dikabarkan akan tetap menjadi bagian dari struktur klub, dengan jabatan baru sebagai Penasihat Senior.

Meski tak lagi berada di pinggir lapangan, ia akan tetap memberikan kontribusi, termasuk mendukung Klopp dalam transisi dan pengembangan tim.

Juergen Klopp sendiri sempat mengatakan bahwa ia belum menutup pintu untuk kembali ke dunia kepelatihan.

Sebelumnya, ia juga dihubung-hubungkan dengan Real Madrid, namun kabar tersebut telah dibantah oleh pihak terkait.

Belum ada pernyataan resmi dari Klopp atau manajemen AS Roma mengenai kepastian ini. Namun, para pendukung Roma kini menantikan babak baru di bawah kendali pelatih baru, sementara tetap menghormati warisan yang ditinggalkan oleh sosok legendaris seperti Claudio Ranieri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.