Obrolan – Musisi legendaris Celine Dion mengekspresikan kekesalannya terkait dengan penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri musik.
Ia dan tim merasa terganggu dengan pihak-pihak yang menggunakan AI tanpa izin, yang dapat berdampak negatif bagi para artis.
Celine Dion mengungkapkan ketidakpuasannya setelah mengetahui adanya musik yang diklaim sebagai penampilannya, padahal itu adalah hasil ciptaan AI yang tidak sah.
Dalam sebuah unggahan, ia menjelaskan bahwa ada konten yang beredar di internet dan berbagai platform layanan digital yang mengklaim mengandung penampilan musik Celine Dion, termasuk penggunaan nama dan gambarnya.
“Kami telah mengetahui adanya musik buatan AI yang tidak sah, yang mengaku berisi penampilan musik Celine Dion, serta nama dan rupa, yang kini beredar di dunia maya dan di penyedia layanan digital,” tulis Celine Dion.
“Perlu dicatat bahwa rekaman ini palsu, tidak disetujui, dan bukan bagian dari diskografi resmi saya.”
Salah satu contoh konten yang dimaksud adalah video anonim yang mengklaim menampilkan Celine Dion menyanyikan lagu Heal Me Lord. Konten tersebut telah diunggah di YouTube dan mendapatkan lebih dari satu juta tayangan.
Masalah penggunaan AI dalam industri musik ini bukanlah isu baru bagi Celine Dion. Sejak setahun lalu, ia telah bergabung dengan banyak musisi lainnya yang menyuarakan keprihatinan tentang dampak negatif AI terhadap industri musik.
Pada saat yang sama, di Inggris, ribuan musisi mengkritik rencana pemerintah untuk merubah undang-undang hak cipta. Perubahan tersebut memberi wewenang kepada pengembang AI untuk memanfaatkan konten musik tanpa izin penuh untuk membantu pengembangan model AI mereka.
Brian May, gitaris dari Queen, juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai ‘pencurian’ yang telah terjadi melalui AI dan media sosial yang semakin mengancam industri seni.
“Begitu banyak serangan yang datang dari pemilik miliarder AI dan media sosial yang sangat arogan terhadap kehidupan kita. Masa depan sudah berubah selamanya,” kata May.
Sementara itu, Paul McCartney juga mengkritik perubahan yang diusulkan, dengan mengatakan bahwa perilaku perusahaan AI bisa menipu seniman dan berpotensi merusak kreativitas dalam musik.
Isu tentang penyalahgunaan AI ini semakin menjadi perhatian banyak musisi dan mereka khawatir bahwa hal ini akan mengubah wajah industri musik secara permanen, terutama terkait dengan hak cipta dan penghormatan terhadap karya seni.
Sumber: detikcom