Obrolan – Pelajari 8 cara membedakan bensin oplosan dan murni untuk mencegah kerusakan mesin kendaraan, mulai dari warna, bau, hingga performa mesin.
Bensin oplosan adalah masalah yang semakin sering ditemukan di jalanan dan bisa menjadi ancaman serius bagi kendaraan, terutama motor tua yang rentan terhadap kerusakan mesin.
Penggunaan bensin oplosan atau bahan bakar yang tidak sesuai dengan standar dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna dan kerusakan pada komponen mesin.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa memperpendek usia mesin dan mengakibatkan kerugian finansial yang besar.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pemilik kendaraan untuk mengetahui cara membedakan bensin oplosan dan bensin murni sebelum mengisi bahan bakar kendaraan mereka.
Cara Membedakan Bensin Oplosan dan Murni
Berikut adalah 8 cara yang dapat Anda lakukan untuk membedakan bensin oplosan dan bensin murni dengan mudah dan efektif:
1. Warna Tidak Lazim
Salah satu cara pertama untuk mengetahui apakah bensin yang Anda isi adalah oplosan atau tidak adalah dengan memeriksa warnanya.
Bensin yang murni biasanya memiliki warna yang bening dan jernih, dengan sedikit kekuningan.
Sementara itu, bensin oplosan dapat memiliki warna yang tidak lazim, seperti kecoklatan atau kehijauan, tergantung pada campuran bahan lain yang digunakan.
Jika Anda mendapati bensin yang warnanya terlihat aneh atau berbeda dari biasanya, kemungkinan besar itu adalah bensin oplosan.
2. Aroma Menyengat
Bensin murni memiliki aroma khas yang tajam, namun tidak terlalu menusuk hidung. Sementara itu, bensin oplosan cenderung memiliki bau yang lebih menyengat atau bahkan bau yang sangat kuat, yang dihasilkan oleh bahan kimia atau zat tambahan yang tidak sesuai dengan standar.
Jika Anda mencium bau yang sangat menyengat atau tidak biasa saat mengisi bahan bakar, ini bisa menjadi tanda bahwa bensin tersebut telah dicampur dengan bahan lain.
3. Bensin Terlihat Keruh
Bensin yang berkualitas baik dan murni seharusnya terlihat jernih dan bebas dari kotoran atau partikel.
Jika Anda mengamati bahwa bensin terlihat keruh, berawan, atau terdapat endapan, itu adalah indikasi bahwa bensin tersebut telah tercampur dengan zat lain yang tidak seharusnya ada dalam bahan bakar.
Bensin oplosan sering kali mengandung kotoran atau zat kimia yang dapat menyebabkan ketidakjelasan dalam tampilannya. Oleh karena itu, selalu perhatikan kejelasan bensin sebelum mengisi tangki kendaraan Anda.
4. Pilih SPBU Terpercaya
Salah satu cara yang paling efektif untuk menghindari bensin oplosan adalah dengan membeli bahan bakar dari SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang terpercaya dan terjamin kualitasnya.
SPBU besar yang terdaftar dan diawasi oleh pemerintah biasanya memiliki kualitas bensin yang terjamin dan sudah sesuai dengan standar.
Hindari membeli bensin dari SPBU yang terlihat kurang terawat atau yang memiliki reputasi buruk, karena mereka mungkin lebih rentan menjual bensin oplosan untuk menghemat biaya.
5. Perhatikan Harga
BBM oplosan sering kali dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan bensin yang murni dan berkualitas.
Jika Anda menemukan bensin dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga bensin pada umumnya di SPBU resmi, itu bisa menjadi pertanda bahwa bahan bakar tersebut telah dioplos.
Meskipun harga yang lebih murah menggoda, sangat disarankan untuk menghindari bensin dengan harga yang mencurigakan, karena hal itu bisa merusak mesin kendaraan Anda dalam jangka panjang.
6. Cek Kondisi Bahan Bakar
Sebelum mengisi bahan bakar kendaraan, cobalah untuk memeriksa kondisi bensin di dalam tangki atau mesin Anda.
Jika kendaraan Anda mulai mengalami masalah setelah mengisi bensin, seperti sulit menyala atau mesin terasa kasar, itu bisa menjadi tanda bahwa bensin yang Anda gunakan bermasalah.
Cobalah untuk memeriksa apakah ada masalah dengan sistem bahan bakar atau tangki, dan pastikan untuk tidak menggunakan bensin oplosan lagi.
7. Cek dengan Koran
Salah satu trik sederhana yang bisa Anda coba untuk mengidentifikasi bensin oplosan adalah dengan mengujinya menggunakan koran.
Ambil sedikit bensin dari tangki dan teteskan pada koran putih yang bersih. Jika bensin tersebut mengering dengan cepat tanpa meninggalkan bekas atau noda, kemungkinan besar itu adalah bensin murni.
Sebaliknya, jika bensin tersebut meninggalkan noda atau bekas yang sulit hilang, bisa jadi itu adalah bensin oplosan yang mengandung zat kimia tambahan.
8. Penurunan Performa Mesin
Salah satu cara termudah untuk mendeteksi bensin oplosan adalah dengan memperhatikan kinerja mesin setelah Anda mengisi bahan bakar.
Jika kendaraan Anda tiba-tiba merasa kurang responsif, akselerasi menjadi lambat, atau mesin bergetar lebih keras dari biasanya, ini bisa menjadi tanda bahwa bahan bakar yang Anda gunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh mesin.
Bensin oplosan dapat mengurangi daya mesin dan menyebabkan pembakaran tidak sempurna, yang mengarah pada penurunan performa kendaraan.
Kesimpulannya, bahwa bensin oplosan bisa merusak komponen mesin kendaraan dan menyebabkan berbagai masalah mekanis lainnya.
Dengan mengetahui beberapa cara sederhana untuk membedakan bensin oplosan dan bensin murni, Anda bisa menghindari kerusakan pada mesin kendaraan dan memastikan bahwa kendaraan Anda tetap berfungsi dengan baik.
Selalu pilih bensin dari SPBU terpercaya, perhatikan tanda-tanda seperti warna, bau, dan performa mesin setelah pengisian bahan bakar, serta waspadai harga bensin yang mencurigakan.
Dengan memerhatikan hal-hal ini, Anda dapat menjaga kendaraan Anda tetap dalam kondisi prima dan menghindari kerugian finansial akibat kerusakan mesin yang disebabkan oleh bensin oplosan.