Bio Farma Gelar Vaksinasi Dengue Gratis untuk Anak-Anak di Gianyar Bali

Avatar photo
Bio Farma Gelar Vaksinasi Dengue Gratis di Bali

Obrolan.id – Bio Farma, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dan Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia, telah melaksanakan kegiatan vaksinasi dengue gratis untuk anak-anak di Kabupaten Gianyar, Bali.

Kegiatan ini berlangsung dari 5 hingga 18 Maret 2025, dan menargetkan 500 anak di SD dan SMP Desa Adat Bitera dan Gianyar.

Sri Harsi Teteki, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, menegaskan bahwa dengue menjadi salah satu tantangan kesehatan yang nyata bagi masyarakat Indonesia.

“Sebagai perusahaan yang berkomitmen dalam pengembangan dan penyediaan vaksin berkualitas, kami bangga dapat berkontribusi dalam program vaksinasi dengue di Gianyar. Ini adalah bagian dari upaya untuk melindungi generasi muda dari Demam Berdarah Dengue (DBD), yang masih menjadi masalah kesehatan di Bali dan Indonesia,” ujar Sri dari Bio Farma.

Sri juga menambahkan bahwa Bio Farma berkomitmen untuk mencapai target zero dengue death pada tahun 2030. Ia berharap vaksinasi ini dapat memperkuat kekebalan komunitas dan mengurangi risiko penyebaran DBD.

“Kami berharap program ini menjadi langkah awal untuk mendorong lebih banyak daerah lainnya dalam upaya mengurangi angka kematian akibat DBD,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, melaporkan bahwa kasus DBD sempat memuncak pada 2024 di Kelurahan Bitera, dengan 120 kasus.

Namun, situasi saat ini sudah terkendali dengan hanya satu kasus tercatat pada Februari 2025. “Kami sangat mengapresiasi kerjasama yang terjalin dalam program vaksinasi ini,” ujar Ni Nyoman.

Dr. Romy Windiyanto, perwakilan dokter anak dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, juga mengungkapkan pentingnya vaksinasi untuk melindungi anak-anak dari DBD dan mencegah penyebaran penyakit.

“Vaksinasi adalah langkah preventif yang efektif, terjangkau, dan dapat melindungi diri serta keluarga, serta mengurangi dampak buruk penyakit ini,” kata dr. Romy.

Founder Westerlaken Alliance Indonesia, Rodney Westerlaken, berharap program vaksinasi ini dapat diterapkan lebih luas di Bali untuk mengurangi angka kasus dengue.

“Kami berharap inisiatif ini berdampak positif dalam menurunkan angka kasus dengue di Bali dan seluruh Indonesia,” ujar Rodney.

Bali, yang tercatat memiliki salah satu angka insiden demam berdarah tertinggi di Indonesia, dengan 270 kasus per 100.000 penduduk, menjadi fokus utama program vaksinasi ini.

Data terbaru menunjukkan lebih dari 53% korban meninggal dunia adalah anak-anak berusia 5–14 tahun. Di Desa Adat Bitera, anak-anak dari keluarga marginal menjadi kelompok paling rentan terhadap dampak buruk dengue, karena keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan preventif seperti vaksinasi.

Dengue, yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, terus menjadi masalah kesehatan besar di Bali, dan vaksinasi dianggap sebagai langkah penting untuk mengurangi prevalensinya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.