Banjir di Kota Bandar Lampung: Korban Jiwa Tercatat Akibat Bencana Alam Besar

favicon
Banjir di Kota Bandar Lampung

Obrolan.id – Banjir di Kota Bandar Lampung, cukup parah setelah hujan deras yang mengguyur wilayah ini pada Jumat (21/2) hingga Sabtu dini hari.

Banjir di Kota Bandar Lampung melanda 23 titik lokasi ini mengakibatkan kerusakan yang signifikan serta memakan korban jiwa.

Sejumlah wilayah yang terkena dampak cukup parah diantaranya adalah Tanjungsenang, Kali Balau, dan Sepang Jaya.

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Bandar Lampung mencatatkan sejumlah peristiwa serius yang mempengaruhi kehidupan warga.

Hujan Deras Memicu Banjir di 23 Titik Lokasi

Banjir di Kota Bandar Lampung ini disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung cukup lama.

Hujan yang dimulai pada Jumat sore tersebut menyebabkan sejumlah sungai dan saluran air di kota ini meluap, membanjiri jalan-jalan utama, permukiman, dan fasilitas umum.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung melaporkan bahwa sedikitnya 23 lokasi berbeda di Bandarlampung terdampak banjir besar ini.

Kepala Pelaksanaan BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi, menjelaskan bahwa wilayah yang paling parah terdampak adalah Tanjungsenang dan Sepang Jaya.

“Berdasarkan laporan yang kami terima, hujan deras yang berlangsung cukup lama menyebabkan dampak yang cukup serius di beberapa wilayah. Terutama di Tanjungsenang dan Sepang Jaya yang mengalami banjir parah,” kata Wakhidi, Sabtu (22/2).

Salah satu faktor yang memperburuk keadaan di Sepang Jaya adalah longsoran talud yang semakin memperparah keadaan banjir di daerah tersebut.

Evakuasi dan Upaya Penanganan Banjir di Bandar Lampung

BPBD Kota Bandar Lampung segera menanggapi keadaan darurat ini dengan mengerahkan lebih dari 100 personel untuk membantu proses evakuasi dan menyelamatkan warga yang terjebak di wilayah terdampak.

Fokus utama dari tim penyelamat adalah melakukan evakuasi warga yang terjebak di dalam rumah serta membantu mereka untuk menemukan tempat yang lebih aman.

Meskipun tim BPBD sudah menyebar ke berbagai lokasi, Wakhidi menegaskan bahwa prioritas utama adalah keselamatan warga yang terancam oleh air bah.

“Evakuasi warga menjadi hal yang sangat kami prioritaskan. Kami harus memastikan tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh akibat bencana ini,” ujar Wakhidi. Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi medan yang sulit dan arus banjir yang cukup deras.

Korban Jiwa Akibat Banjir dan Longsor di Tanjungsenang dan Campang Raya

Banjir yang melanda di Kota Bandar Lampung tidak hanya menimbulkan kerusakan material, tetapi juga merenggut korban jiwa.

Tercatat bahwa tiga orang meninggal dunia dalam insiden bencana alam ini. Dua korban berasal dari Tanjungkarang Barat yang terjebak dalam longsoran tanah dan tertimpa tembok.

Sementara itu, satu korban lainnya berasal dari Campang Raya, yang terhanyut oleh arus deras setelah mencoba memaksa kendaraannya untuk melewati banjir.

“Korban yang ada di Tanjungkarang Barat itu disebabkan oleh longsoran tanah yang terjadi bersamaan dengan banjir. Mereka tertimpa tembok akibat tanah yang tergerus oleh air,” jelas Wakhidi.

Sementara itu, korban di Campang Raya mengalami kecelakaan tragis ketika kendaraan yang dikemudikan terbawa arus deras dan terperosok ke siring.

BPBD Kota Bandar Lampung Terus Melakukan Pendataan Korban dan Kerusakan

Pemerintah setempat melalui BPBD terus berupaya melakukan pendataan secara menyeluruh terkait jumlah rumah yang terendam banjir serta kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana ini.

“Data kerusakan dan jumlah rumah yang terendam banjir masih dalam proses pendataan lebih lanjut. Namun, hingga kini kami sudah memastikan ada 23 lokasi yang terdampak bencana banjir,” kata Wakhidi.

Para petugas BPBD tetap melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai kondisi di lapangan.

Hal ini penting untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam memberikan bantuan kepada warga terdampak serta mempercepat proses pemulihan.

Tindak Lanjut dan Bantuan kepada Korban Banjir

Banjir yang terjadi di Kota Bandarlampung memunculkan perhatian serius dari pemerintah daerah dan masyarakat.

Wakhidi menegaskan bahwa selain upaya evakuasi, bantuan berupa bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan juga telah disalurkan untuk meringankan beban korban bencana.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan, seperti longsor dan banjir susulan, mengingat curah hujan yang masih cukup tinggi di wilayah tersebut.

Dengan adanya kejadian ini, diharapkan ada upaya yang lebih besar dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam.

Pemerintah setempat juga diharapkan dapat melakukan evaluasi lebih mendalam terhadap sistem drainase kota agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Banjir di Kota Bandar Lampung ini memberikan pelajaran berharga mengenai pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.

Meskipun upaya evakuasi dan bantuan terus dilakukan, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk meminimalisir kerugian yang timbul akibat bencana serupa di masa yang akan datang.

Banjir ini tidak hanya menimbulkan kerusakan material, tetapi juga mengingatkan kita akan kerentanannya terhadap bencana alam yang dapat datang kapan saja.

Sumber: Kompas

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Bila ingin mengutip silahkan menggunakan link aktif mengarah pada domain Obrolan.id.