Obrolan.id – Sherly Tjoanda, yang kini resmi dilantik sebagai Gubernur Maluku Utara (Malut), telah berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah politik Indonesia.
Pada Kamis, 20 Februari 2025, Sherly dilantik menggantikan posisi mendiang suaminya, Benny Laos, yang sebelumnya menjabat sebagai gubernur sebelum meninggal dunia dalam sebuah tragedi ledakan speedboat di Pulau Taliabu, Maluku Utara, pada 12 Oktober 2024.
Pelantikan Sherly Tjoanda sebagai Gubernur Maluku Utara ini tidak hanya mengharukan, tetapi juga menunjukkan bagaimana peran penting perempuan dalam dunia politik.
Dalam pengakuannya, Sherly mengungkapkan perasaan terharu atas arahan yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada pelantikan tersebut.
Ia juga berjanji untuk menjalankan tugas dan amanah yang diberikan, serta memastikan bahwa Asta Cita dari Presiden Prabowo dapat diimplementasikan dengan baik di daerah yang ia pimpin.
Momen Sejarah dalam Pelantikan Kepala Daerah
Pelantikan ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya, sebanyak 961 kepala daerah di Indonesia dilantik secara serentak.
Bagi Sherly, ini adalah sebuah langkah besar dalam melanjutkan perjuangan suaminya yang sebelumnya memimpin Maluku Utara.
Sherly menyadari bahwa tugas yang akan dihadapinya tidaklah mudah, namun dengan komitmen dan tekad, ia siap untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.
Selain itu, Sherly juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh rakyat Maluku Utara yang telah memberikan kepercayaan padanya.
Ia berharap dapat mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Maluku Utara, mengikuti jejak perjuangan suaminya, Benny Laos.
Profil Sherly Tjoanda: Perempuan yang Siap Memimpin
Sherly Tjoanda lahir pada 8 Agustus 1982 dan berasal dari Manado. Ia memiliki darah campuran Tionghoa dan Maluku, yang membuatnya memiliki ikatan kuat dengan budaya dan masyarakat Maluku.
Setelah menikah dengan Benny Laos pada tahun 2005, Sherly dikaruniai tiga orang anak: Edbert, Edelyn, dan Edrick.
Sebagai ibu dari tiga anak, Sherly dikenal sebagai seorang yang penuh perhatian dan tanggung jawab, baik di kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan publik.
Sherly menempuh pendidikan tinggi di Universitas Petra Surabaya, jurusan International Business Management.
Kemudian, ia melanjutkan studi dengan program double degree di Inholland University, Belanda, dan berhasil lulus pada tahun 2004.
Dengan latar belakang pendidikan yang solid, Sherly memiliki pemahaman yang baik tentang dunia bisnis dan manajemen, yang dapat membantunya dalam memimpin Maluku Utara.
Namun, Sherly bukan hanya seorang akademisi. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik.
Ia menjabat sebagai Ketua Yayasan Bela Peduli yang berfokus pada pemberian bantuan kepada anak yatim dan masyarakat yang kurang mampu.
Melalui yayasan ini, Sherly menunjukkan kepeduliannya terhadap masalah sosial yang ada di masyarakat Maluku Utara.
Tak hanya itu, Sherly juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Maluku Utara.
Organisasi ini berfokus pada pengembangan sektor pertanian dan kesejahteraan petani, yang merupakan salah satu sektor penting di Maluku Utara.
Sebagai ketua, Sherly banyak berkontribusi dalam program-program yang mendukung petani dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Karier Politik Sherly Tjoanda
Sherly Tjoanda mengawali kiprahnya dalam dunia politik bersama suaminya, Benny Laos. Sebagai istri seorang politisi, Sherly banyak mendampingi Benny dalam berbagai kegiatan kampanye dan sosial.
Ia dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat, selalu mendukung program-program yang diusung oleh suaminya, dan turut serta dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial.
Setelah tragedi yang menimpa Benny Laos, di mana suaminya meninggal dunia pada Oktober 2024, delapan partai politik yang sebelumnya mendukung pasangan ini mengusulkan Sherly sebagai calon gubernur dalam Pilgub Maluku Utara 2024.
Pencalonan Sherly disambut baik oleh banyak pihak, mengingat dedikasinya dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Kini, setelah terpilih dan dilantik sebagai Gubernur Maluku Utara, Sherly diharapkan dapat melanjutkan perjuangan suaminya untuk memajukan daerah tersebut.
Banyak harapan yang dipikul oleh Sherly, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara dan memperkuat sektor-sektor penting seperti pertanian, pendidikan, dan infrastruktur.
Agama Sherly Tjoanda: Menganut Agama Kristen
Berkaitan dengan agama, Sherly Tjoanda menganut agama Kristen. Kepercayaannya merupakan bagian penting dari kehidupannya dan juga membentuk karakter serta nilai-nilai yang ia anut.
Sebagai seorang Kristen, Sherly percaya bahwa nilai-nilai agama sangat berperan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mengemban amanah sebagai pemimpin daerah.
Penting untuk mencatat bahwa agama tidak hanya membentuk kehidupan pribadi Sherly, tetapi juga memengaruhi pandangannya terhadap kebijakan publik dan kepemimpinan yang ia jalankan.
Sherly berkomitmen untuk memimpin dengan prinsip-prinsip moral yang baik, serta memberikan contoh yang positif bagi masyarakatnya.