Obrolan.id – Sebanyak 55 wartawan yang mengikuti ujian untuk menjadi anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau dinyatakan lulus, sementara 11 di antaranya lulus bersyarat.
Salah satu peserta dari Dumai, Rio Adi Surya, yang akrab disapa Rio Danger, berhasil meraih peringkat 5 besar terbaik dalam ujian yang dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Maret 2025, di Ballroom Resty Menara Hotel Pekanbaru.
Pelaksanaan ujian berjalan dengan lancar dan sukses. Para peserta mengikuti berbagai tahapan ujian dengan penuh semangat sejak siang hingga menjelang waktu berbuka puasa.
Ujian ini dipandu oleh tiga penguji dari PWI, yakni H Dheni Kurnia, Prof. Dr. H. Syafriadi, dan Dr. H. Eka Putra Nazir. Hasil penilaian menunjukkan bahwa 11 peserta dinyatakan lulus bersyarat, sementara yang lainnya lulus penuh.
Dalam pengumuman kelulusan yang disampaikan langsung oleh Plt Ketua PWI Riau, H Dheni Kurnia, setelah acara berbuka bersama, peserta dengan status lulus bersyarat diminta untuk mengulang beberapa soal ujian yang telah disediakan.
“Selamat kepada semua peserta ujian PWI. Semoga kalian dapat terus meningkatkan kualitas kerja jurnalistik ke depannya. Kartu anggota calon akan kami terbitkan dalam 10 hari ke depan, dan setelah dua tahun, kalian bisa naik ke status kartu anggota biasa,” ujar H Dheni Kurnia.
Sementara itu, Rio Adi Surya, yang terpilih sebagai salah satu dari lima lulusan terbaik, mengaku terkejut dan merasa terhormat atas prestasinya.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pengurus PWI Dumai yang telah memberikan pendampingan selama proses ujian.
“Terima kasih kepada Plt Ketua PWI Dumai, Faisal Sikumbang, dan Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Iskandar, yang telah banyak membantu. Ini merupakan kebanggaan besar bagi saya,” ujar Rio.
Sebelum ujian, 55 peserta mendapatkan pembekalan yang dihadiri oleh narasumber berkompeten, yakni Prof. Dr. H. Syafriadi dan Dr. H. Eka Putra Nazir.
Kedua narasumber memberikan penjelasan mendalam mengenai UU Pers No. 40 Tahun 1999, Kode Etik Jurnalistik, serta teknik peliputan dan penulisan yang baik dan benar.
Plt Ketua PWI Riau, H Dheni Kurnia, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa ujian ini merupakan kedua kalinya dilaksanakan setelah ujian pertama pada November 2024.
“Saya senang melihat ada peningkatan yang signifikan. Dari 30 peserta pada tahun lalu, kini ada 55 peserta yang mengikuti ujian ini. Semoga semuanya berhasil lulus,” tambah H Dheni Kurnia.
H Dheni Kurnia juga menegaskan pentingnya pemahaman tentang organisasi PWI dan memastikan bahwa kepengurusan yang sah adalah yang dihasilkan dari Kongres Bandung, yang dipimpin oleh Hendri Ch. Bangun sebagai Ketua Umum PWI.
“Mayoritas kepengurusan PWI di Indonesia, termasuk di 29 dari 38 provinsi, tetap mengakui HCB sebagai Ketua Umum PWI,” tegasnya.
Dalam sesi pembekalan, Prof. Dr. H. Syafriadi menyampaikan bahwa sebagai wartawan, sangat penting untuk memahami dan mematuhi UU Pers serta Kode Etik Jurnalistik.
“Sebagai profesi, wartawan terikat oleh kode etik, yang sama halnya dengan profesi lain di negara ini. Kebebasan pers juga datang dengan tanggung jawab,” ujarnya.
Dr. H. Eka Putra Nazir menambahkan bahwa wartawan harus memiliki pemahaman mendalam tentang teknik peliputan yang benar dan menghindari berita palsu atau yang mengandung unsur SARA.
“Wartawan tidak boleh terlibat dalam penyebaran hoaks atau pemberitaan yang mengandung unsur SARA,” tegasnya.
Dengan pelaksanaan ujian yang sukses ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kualitas jurnalisme di Riau dan Indonesia pada umumnya, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.